Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketua DPR Ingatkan Publik agar Dewasa Sikapi Perbedaan Pilihan Politik

Kompas.com - 08/05/2018, 16:06 WIB
Dylan Aprialdo Rachman,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Bambang Soesatyo mengingatkan masyarakat untuk mewaspadai upaya-upaya adu domba yang mulai bermunculan menjelang Pemilu 2019.

Bambang mencontohkan, peristiwa persekusi di area car free day di Jakarta, beberapa hari lalu, merupakan hal mengkhawatirkan yang perlu dapat perhatian.

"Peristiwa kemarin itu benih-benih konflik yang harus dipulihkan, kalau dibiarkan ini akan menjalar dan menganggu pelaksanaan pemilihan," ujar Bambang dalam paparannya di sebuah diskusi publik bertajuk Rembuk Nasional Mewujudkan Pemilu 2019 yang Aman dan Bermartabat, di Hotel Ambhara, Jakarta, Selasa (8/5/2018).

Baca juga : Mengembalikan Car Free Day ke Tujuan Semula....

Menurut Bambang, dibutuhkan kedewasaan dalam berpolitik. Bambang menilai upaya persekusi dan sejenisnya dalam menyikapi perbedaan pilihan politik tak dapat dibenarkan.

Sebab, hal itu akan mencoreng harapan terciptanya pemilu yang kondusif, aman dan lancar.

"Kita boleh punya pilihan, tapi tidak elok kalau kita menjelekkan lawan kita dan men-downgrade kandidat lawan," kata Bambang.

Ia ingin masyarakat mempromosikan calon pilihannya dengan cara yang elegan, menonjolkan gagasan dan program kerja. Pesta demokrasi, kata Bambang, harus dilalui dengan rasa suka cita.

"Mari mempromosikan jagoan kita. Itu menurut saya jauh lebih elegan dari pada menonjolkan keburukan. Pesta demokrasi harus dilalui dengan kegembiraan melalui strategi yang elok," katanya.

Politisi Partai Golkar itu juga meminta aparat kepolisian bersikap adil dan tegas dalam menindak kelompok yang berupaya memancing konflik dari perbedaan pilihan politik.

"Saya mengimbau polisi untuk tegas dan adil, kalau melarang menggunakan kaus #2019GantiPresiden juganharus melarang kaus (Jokowi) dua periode itu. Sebab, kalau tidak akan memancing konflik juga," katanya.

Ia juga mengingatkan bahwa Pemilu 2019 akan mempertaruhkan nama baik Indonesia. Jika Pemilu 2019 sukses, Indonesia akan semakin dikenal sebagai negara dengan kualitas demokrasi terbaik.

Sebaliknya, jika gagal dan terjadi konflik yang hebat, nama baik bangsa bakal rusak.

Baca juga : Mendagri Anggap Aksi Persekusi di Car Free Day Memalukan

"Janganlah ada upaya daur ulang adu domba sesama rakyat. Sayangilah Indonesia ini, karena kita hidup bersama, enggak ada gunanya juga jagoan kita menang tapi Indonasia porak-poranda (akibat ujaran kebencian dan hoaks)," kata dia.

Seperti yang diketahui, acara car free day di kawasan MH Thamrin-Sudirman, Minggu (29/4/2018) silam sempat diwarnai insiden intimidasi. Peristiwa intimidasi itu viral di media sosial.

Tampak sekelompok orang yang mengenakan kaus bertuliskan #2019GantiPresiden melakukan intimidasi kepada beberapa orang yang mengenakan baju putih bertuliskan #DiaSibukKerja.

Salah satu peristiwa menunjukkan seorang ibu berbaju #DiaSibukKerja dan anaknya diintimidasi oleh sejumlah orang tersebut.

Kaus putih ini digunakan kelompok relawan Jokowi yang sedang melaksanakan kegiatan jalan santai di sana.

Kompas TV Warga mempertanyakan pelarangan atribut politik saat ikut "Car Free Day".
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kuasa Hukum Caleg Jawab 'Siap' Terus, Hakim MK: Kayak Latihan Tentara, Santai Saja...

Kuasa Hukum Caleg Jawab "Siap" Terus, Hakim MK: Kayak Latihan Tentara, Santai Saja...

Nasional
Heboh Brigadir RAT Jadi Pengawal Bos Tambang, Anggota DPR: Tak Mungkin Atasan Tidak Tahu, Kecuali...

Heboh Brigadir RAT Jadi Pengawal Bos Tambang, Anggota DPR: Tak Mungkin Atasan Tidak Tahu, Kecuali...

Nasional
Geledah Setjen DPR dan Rumah Tersangka, KPK Amankan Dokumen Proyek hingga Data Transfer

Geledah Setjen DPR dan Rumah Tersangka, KPK Amankan Dokumen Proyek hingga Data Transfer

Nasional
Ditegur MK Tak Serius Ikuti Sidang, KPU Mengaku Punya Banyak Agenda

Ditegur MK Tak Serius Ikuti Sidang, KPU Mengaku Punya Banyak Agenda

Nasional
Korlantas Sebut Pelat Khusus “ZZ” Terhindar Ganjil-Genap Jika Dikawal

Korlantas Sebut Pelat Khusus “ZZ” Terhindar Ganjil-Genap Jika Dikawal

Nasional
Polri Bentuk 10 Satgas Pengamanan untuk World Water Forum Ke-10 di Bali

Polri Bentuk 10 Satgas Pengamanan untuk World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Nurul Ghufron Sengaja Absen Sidang Etik di Dewas KPK, Beralasan Sedang Gugat Aturan ke MA

Nurul Ghufron Sengaja Absen Sidang Etik di Dewas KPK, Beralasan Sedang Gugat Aturan ke MA

Nasional
Korlantas Polri Ungkap Jasa Pemalsuan Pelat Khusus “ZZ”, Tarifnya Rp 55-100 Juta

Korlantas Polri Ungkap Jasa Pemalsuan Pelat Khusus “ZZ”, Tarifnya Rp 55-100 Juta

Nasional
Absen di Pembubaran Timnas Anies-Muhaimin, Surya Paloh: Terus Terang, Saya Enggak Tahu

Absen di Pembubaran Timnas Anies-Muhaimin, Surya Paloh: Terus Terang, Saya Enggak Tahu

Nasional
KPU Mulai Tetapkan Kursi DPRD, Parpol Sudah Bisa Berhitung Soal Pencalonan di Pilkada

KPU Mulai Tetapkan Kursi DPRD, Parpol Sudah Bisa Berhitung Soal Pencalonan di Pilkada

Nasional
PKB Jajaki Pembentukan Koalisi untuk Tandingi Khofifah di Jatim

PKB Jajaki Pembentukan Koalisi untuk Tandingi Khofifah di Jatim

Nasional
PKB Bilang Sudah Punya Figur untuk Tandingi Khofifah, Pastikan Bukan Cak Imin

PKB Bilang Sudah Punya Figur untuk Tandingi Khofifah, Pastikan Bukan Cak Imin

Nasional
KPK Sita Gedung Kantor DPD Nasdem Milik Bupati Nonaktif Labuhan Batu

KPK Sita Gedung Kantor DPD Nasdem Milik Bupati Nonaktif Labuhan Batu

Nasional
MA Kuatkan Vonis 5 Tahun Penjara Angin Prayitno Aji

MA Kuatkan Vonis 5 Tahun Penjara Angin Prayitno Aji

Nasional
Soal Jokowi Jadi Tembok Tebal antara Prabowo-Megawati, Sekjen PDI-P: Arah Politik Partai Ranah Ketua Umum

Soal Jokowi Jadi Tembok Tebal antara Prabowo-Megawati, Sekjen PDI-P: Arah Politik Partai Ranah Ketua Umum

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com