JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto membandingkan sosok Presiden Jokowi dengan penantang terkuatnya di Pilpres 2019 yaitu Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.
Pernyataan itu dia lontarkan saat ditanya wartawan terkait dengan elektabilitas Jokowi yang naik di saat elektabilitas Prabowo menurun menurut survei teranyar Indikator Politik Indonesia (Indikator).
"Itu rakyat yang menilai, kalau Pak Jokowi itu kan lembut, merangkul, senyum. Kadang-kadang membawa tertawa, beliau sering tertawa, kreatif. (Tetapi) yang satu kok agak kaku, kok rakyat nih, 'kok marah-marah', misalnya seperti itu," ujarnya, Jakarta, Jumat (4/5/2018).
Baca juga: Survei Indikator: Elektabilitas Jokowi 60,6 Persen, Prabowo 29 Persen
Meski begitu, kata Hasto, perbedaan karakter Jokowi dan Prabowo merupakan bagian dari gaya kepemimpinan keduanya.
Bagi PDI-P, yang terpenting seoarang pemimpin harus memberikan harapan untuk rakyatnya.
"Bukan memecah (belah) rakyat. Seorang pemimpin membawa kegembiraan karena dia percaya di tangan pemimpin ini dia percaya akan lebih baik, bukan (justru membuat) khawatir," kata dia.
Kemarin, survei nasional Indikator Politik Indonesia (Indikator) menunjukan selisih elektabilitas Presiden Joko Widodo dengan penantang terkuatnya, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.
Baca juga: Survei Indikator: Kepuasan dan Keyakinan kepada Jokowi Lebih dari 70 Persen
Awalnya, responden ditanya mengenai sosok calon presiden yang akan dipilih apabila Pemilu 2019 digelar saat ini. Namun, responden tidak diberikan pilihan jawaban (top of mind).
Hasilnya, sebanyak 39,9 persen memilih Jokowi. Sementara itu sebanyak 12,1 persen memilih Prabowo. Adapun persentase nama-nama lain tak mencapai 1 persen.
Selanjutnya, saat disodorkan list nama-nama atau survei semi terbuka, sebanyak responden 51,9 persen memilih Jokowi, 19,3 persen memilih Prabowo.
Selanjutnya, saat survei dengan simulasi 2 nama atau head to head antara Jokowi dan Prabowo, 60,6 persen responden memilih Jokowi, sementara 29 persen memilih Prabowo. Adapun 10,4 persen tidak menjawab.
Baca juga: Survei Indikator: 8 Partai Politik Terancam Gagal Lolos ke Senayan
Hasil ini bila dibandingkan dengan survei Indikator September 2017 lalu menunjukan adanya peningkatan elektabilitas Jokowi sementara elektabilitas Prabowo justru menurun.
Pada survei Indikator September 2017, saat simulasi head to head, Jokowi mendapatkan 58,9 persen suara responden, sementara Prabowo mendapatkan 31,3 persen.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.