Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Pastikan Brunei Darussalam Beli Tank Anoa dan Senjata Api Produksi Pindad

Kompas.com - 03/05/2018, 20:44 WIB
Fabian Januarius Kuwado,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo memastikan, Brunei Darussalam resmi membeli alat utama sistem persenjataan (alutsista) produksi Indonesia.

"Iya, tadi sudah di dalam proses (pembelian)," ujar Jokowi di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Kamis (3/5/2018).

Pemerintah pun sudah berkoordinasi dengan PT Pindad mengenai alutsista apa yang akan diproduksi sesuai pesanan Brunei.

"Tadi kita juga sudah perintahkan untuk segera diproses mengenai pembelian yang ada di Pindad, baik berupa senjata, maupun tank Anoa," ujar Jokowi.

Baca juga: Sultan Brunei Tertarik Beli Kendaraan Tempur dari Indonesia

 

Dalam pertemuan bilateral yang dilangsungkan di Istana Presiden Bogor, Presiden Jokowi juga sempat menawarkan kapal laut dan pesawat kepada Sultan Brunei, Sultan Haji Hassanal Bolkiah.

Namun, Sultan Bolkiah belum bisa menjawab penawaran tersebut.

"Beliau menyampaikan, masih hitung- hitung dulu. Tadi langsung dipanggil menteri beliau," ujar Jokowi.

Kunjungan Sultan Bolkiah ke Indonesia kali ini merupakan kunjungan balasan atas kehadiran Presiden Jokowi dalam perayaan 50 tahun Sultan Bolkiah Bertahta pada Oktober 2017 lalu.

Baca juga: Kompak Berseragam Militer, Jokowi dan Sultan Brunei Berkunjung ke Mabes TNI

 

Dalam pernyataannya, Sultan Bolkiah mengapresiasi sambutan Presiden Jokowi dalam lawatannya kali ini.

"Saya percaya pertukaran lawatan ini mencerminkan semangat setia kawan yang erat serta kepahaman yang sekian lama terjalin di antara kedua negara," ujar Sultan Bolkiah.

Kompas TV Kunjungan Sultan Bolkiah ke Mabes TNI ini tak terlepas dari ketertarikan Brunei atas kendaraan tempur dan hasil produksi PT Pindad.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com