JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri mengingatkan kadernya agar tak sombong meskipun saat ini elektabilitas partainya konsisten di posisi teratas dalam berbagai survei.
Hal itu disampaikan Megawati saat membuka Rapat Koordinasi Bidang Politik dan Keamanan tingkat nasional di Kantor DPP PDI-P, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (3/5/2018).
"Di dalam pengamatan secara umum alhamdulillah partai kita selalu mendapatkan ranking pertama. Tapi jangan bangga dulu. Saya tidak pernah mengajarkan kita hanya duduk lalu menunggu hasil survei," ujar Megawati.
Baca juga : Demokrat: Hubungan SBY dan Megawati Jadi Hambatan Koalisi Pilpres 2019
Ia menyatakan, hasil survei tersebut tidak dicapai dengan kerja seadanya, melainkan penuh kesungguhan.
Karena itu, Megawati meminta semua kader PDI-P untuk terus bekerja keras dengan turun langsung menyosialisasikan dan menjalankan program partai ke masyarakat.
Jika tidak, ia mengatakan, bisa saja PDI-P tak berada di peringkat pertama pada hasil survei berikutnya.
Megawati pun meminta semua kadernya terus bekerja keras menjalani agenda politik pada 2018 hingga 2019.
Baca juga : Survei Cyrus Network: Elektabilitas PDI-P Ungguli Parpol Peserta Pemilu Lain
Beberapa agenda penting yang harus dijalani, yakni Pilkada Serentak 2018 dan Pemilu Serentak 2019.
"Itu boleh dijadikan kebanggaan, tapi kembali tidak menjadikan kita jadi sombong. Hasil survei jangan dijadikan patokan karena begitu dinamis. Maksudnya hari ini kita naik kemudian terjadi hal yang tidak kita inginkan besok turun," papar Mega.
"Saya ucapkan selamat bekerja, bekerja lah sampai pingsan, tidak ada waktu istirahat. Kalau saya ketua umum, saya berkeliling terus se-Indonesia kenapa Anda tidak bisa ke dapil-dapil?" lanjut Presiden kelima RI itu.
Elektabilitas PDI Perjuangan masih berada di puncak. Sementara Partai Gerindra berada di posisi kedua di atas Partai Golkar.
Hal itu terlihat dari hasil survei terbaru Kompas yang dirilis pada Rabu (25/4/2018).
Baca juga : Survei Kompas: Elektabilitas PDI-P, Gerindra, dan Golkar Teratas
Yohan Wahyu dari Litbang Kompas mengatakan, jika dikategorikan berdasarkan angka tingkat keterpilihan dari survei kali ini, setidaknya ada tiga kategori kelompok parpol.
Pertama, kelompok yang ketika diproyeksikan dengan potensi maksimal suara (memperhitungkan sampling error) dari survei ini akan berpotensi meraih elektabilitas 10 persen atau lebih.
PDI-P, Partai Gerindra, dan Partai Golkar ada di kategori ini.
Elektabilitas PDI-P mencapai 33,3 persen. Angka ini sedikit naik dibandingkan dengan survei pada Oktober 2017.
Yohan mengatakan, tingkat keterpilihan PDI-P ini sedikit banyak menguatkan tesis selama ini terkait parpol petahana, yakni elektabilitasnya seiring dengan tokoh yang saat memimpin pemerintahan.
Hal ini terlihat ketika elektabilitas Presiden Jokowi meningkat, hal yang sama terjadi juga pada PDI-P.
Sementara itu, elektabilitas Gerindra 10,9 persen dan Partai Golkar relatif konsisten 7-9 persen.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.