JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani memamerkan program-program pemberdayaan perempuan kepada Wakil Presiden Iran, Masoumeh Ebtekar, saat keduanya bertemu di Kantor Kemenko PMK, Jakarta, Rabu (2/5/2018).
Kepada Wapres Iran urusan Perempuan dan Keluarga itu, Puan menjelaskan apa saja yang sudah dilakukan Indonesia terkait pemberdayaan perempuan.
"Di bidang politik, kami terus mendorong keterpenuhan kuota 30 persen untuk perempuan di parlemen agar perempuan dapat mewakili suara kaumnya," kata Puan.
Baca juga: Menko Puan Bertemu Wapres Iran Bahas Masalah Perempuan
Selain itu, Puan juga membanggakan Program Keluarga Harapan (PKH) yang dapat melatih perempuan Indonesia untuk mandiri secara ekonomi, sambil menyehatkan keluarganya dengan memberikan makanan bergizi.
Tidak hanya itu, perempuan Indonesia juga diberdayakan dengan memanfaatkan program Dana Desa.
"Harapannya, para ibu di desa bisa menciptakan bahan pangan penuh gizi menggunakan bahan pangan lokal yang menjadi potensi di desa itu," kata Puan.
Puan juga memaparkan bantuan pemerintah bagi warga miskin hingga siswa tidak mampu melalui Kartu Indonesia Pintar yang sudah dibagikan kepada sekitar 19,7 juta anak sekolah.
Ada juga Kartu Indonesia Sehat yang di tahun 2019 nanti diharapkan bisa memenuhi pelayanan kesehatan seluruh warga secara gratis.
Baca juga: GKR Hemas Sebut Keterwakilan Pemimpin Perempuan Masih Minim
Puan meyakini ada banyak kerja sama yang bisa dijalin antara Indonesia dengan Iran, terutama soal pemberdayaan perempuan dan anak.
"Melalui koordinasi antar kementerian teknis yang berada di lingkup koordinasi Kemenko PMK, saya akan minta terutama Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Anak untuk menindaklanjuti peluang kerja sama dengan Iran ini," kata Puan.
Sebaliknya, Ebtekar juga banyak bercerita mengenai perempuan di negaranya.
Perempuan di Iran, kata dia sangat sibuk mengejar pendidikan. Sudah 27 persen perempuan di Iran yang menempuh pendidikan tinggi.
"Kami memberikan pendidikan tambahan bagi mereka yang mau merintis usaha, mulai dari pelatihan, pengelolaan, hingga marketingnya," kata Ebtekar.
Baca juga: Indonesia Perlu Belajar dengan Iran dan Malaysia dalam Persoalan Eksekusi Mati
"Kami berikan pula mereka pelatihan teknologi informasi agar nantinya mereka dapat memasarkan hasil usaha mereka bahkan ke dunia," tambahnya.
Pertemuan diakhiri dengan undangan Ebtekar kepada Menko Puan untuk datang ke Iran.
Ebtekar juga memberi penghargaan atas sambutan hangat Pemerintah Indonesia kepada delegasi Iran yang dipimpinnya.