Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Elektabilitas Masih Rendah, Golkar Yakin Bisa Bangkit Pasca Pilkada 2018

Kompas.com - 20/04/2018, 00:01 WIB
Ihsanuddin,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua DPP Partai Golkar M Misbakhun meyakini, partainya yang kini dipimpin Airlangga Hartarto bakal mampu memanen suara pemilih di Pemilu 2019. Bahkan, Misbakhun optimistis bahwa Golkar bakal punya kontribusi besar untuk memenangkan Joko Widodo pada pemilu presiden mendatang.

Hal itu disampaikan Misbakhun menanggapi hasil survei Cyrus Network yang dirilis, Kamis (19/4/2018). Berdasarkan survei itu, PDI-P memiliki elektabilitas 26,9 persen karena diidentikkan dengan Jokowi.

Sedang elektabilitas Golkar masih di angka 11,5 persen. Namun, Misbakhun meyakini Golkar dengan kerja-kerja politiknya mampu mengerek elektabilitas.

“Saya sampaikan bahwa hasil survei ini adalah data statis. Data dinamisnya adalah Pilkada 2018 nanti," ujar Misbakhun dalam keterangan tertulisnya, Kamis (19/4/2018).

Baca juga : Survei Median, Cuma PDI-P dan Gerindra yang Suaranya Naik

Misbakhun menegaskan Golkar saat ini sedang menyiapkan konsolidasi secara keseluruhan. Sudah ada upaya sosialisasi dengan mengampanyekan 4G dan simbol empat jari.

"Itu adalah upaya untuk melakukan rebranding kembali Golkar sebagai partai yang telah mendapatkan nomor urut empat,” tegasnya.

Lebih lanjut, Misbakhun mengatakan Golkar juga menggenjot upaya untuk mengampanyekan Jokowi sebagai calon presiden di Pemilu 2019. Misalnya, melalui GoJo yang merupakan singkatan Golkar Jokowi, serta Jangkar Bejo hasil akronim Jaringan Karya Bersama Jokowi.

Yang tak kalah penting, sambung Misbakhun, Golkar adalah partai yang memiliki infrastuktur terkuat dan terluas. Sebab, struktur Golkar menjangkau seluruh desa.

“Itu yang harus diingat,” kata Ketua Departemen DPP Golkar bidang Pengawasan Pembangunan ini.

Baca juga : Survei Cyrus Network: Elektabilitas PDI-P Ungguli Parpol Peserta Pemilu Lain

Oleh karena itu, menurut Misbakhun, bukan hal sulit bagi Golkar mengibarkan bendera hingga pelosok sembari mengampanyekan Jokowi untuk terpilih lagi.

"Apalagi Partai Golkar mempunyai dukungan yang kuat terhadap Pak Jokowi untuk menjadi presiden yang kedua kalinya," tuturnya.

Selain itu, Golkar juga mengusung calon anggota legislatif (caleg) yang memiliki basis massa dan bisa melakukan penetrasi di masyarakat. "Ini rangkaian konkret untuk membangun basis masa Golkar di seluruh tanah air," tegasnya.

Kompas TV Rapat kerja nasional Partai Golkar hari ini (23/3) membahas cara mencapai elektabilitas partai hingga 18%.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak ada Rencana Bikin Ormas, Apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak ada Rencana Bikin Ormas, Apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Nasional
Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Nasional
Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Nasional
Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com