Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sandiaga Uno: Survei Gerindra Tunjukkan Mayoritas Masyarakat Ingin Pemerintahan Baru

Kompas.com - 19/04/2018, 22:56 WIB
Kristian Erdianto,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Sandiaga Uno mengaku tak mempersoalkan hasil lembaga survei yang menempatkan elektabilitas Prabowo berada jauh di bawah Presiden Joko Widodo.

Menurut Sandiaga, saat ini internal Gerindra fokus untuk menjaring aspirasi dari masyarakat.

"Saya ini pengalaman sekali dengan urusan survei jadi kami tahulah, kami terima sebagai masukan tapi yang menentukan itu rakyat dan ini masih sangat awal," ujar Sandiaga saat ditemui di kediaman Prabowo Subianto, Jalan Kertanegara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (19/4/2018).

"Jadi kami lebih fokus pada isu yang akan kita bisa tangkap dari masyarakat dan apa solusi yang kita tawarkan. Ini yang harus kita fokuskan," tuturnya.

Baca juga : Prabowo Diberitakan Minta 7 Kursi Kabinet jika Jadi Cawapres Jokowi, Gerindra Sebut Hoaks

Selain itu, kata Sandiaga, internal Gerindra juga telah membuat survei sendiri untuk kepentingan Pilpres 2019.

Menurut dia, hasil survei tersebut menunjukkan bahwa mayoritas masyarakat menginginan pemerintahan baru yang dapat mempercepat pertumbuhan ekonomi.

Survei itu juga yang akan digunakan dalam menentukan figur cawapres pendamping Prabowo dan berkomunikasi dengan partai mitra koalisi Gerindra.

"Kami punya survei sendiri yang tidak akan kami rilis, survei ini menyatakan bahwa mayoritas masyarakat Indonesia saat ini menginginkan percepatan pembangunan ekonomi oleh pemerintahan yang baru," kata anggota tim penjaringan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) Partai Gerindra itu.

"Itu yang sekarang sudah terpotret oleh masyarakat indonesia secara menyeluruh," ucapnya.

Baca juga : Survei Median, Cuma PDI-P dan Gerindra yang Suaranya Naik

Sebelumnya, hasil survei yang dilakukan Cyrus Network pada survei selama 27 Maret – 3 April 2018 menyatakan elektabilitas Presiden Joko Widodo masih berada di atas Prabowo.

Secara top of mind, responden disodori pertanyaan "jika Pilpres dilaksanakan hari ini, siapakah yang paling layak dipilih untuk menjadi Presiden?"

Hasilnya, elektabilitas Jokowi unggul dengan 58,5 persen, disusul Prabowo dengan 21,8 persen, Gatot Nurmantyo 2,0 persen dan Hary Tanoesoedibjo 1,1 persen.

Tak berbeda, dengan pertanyaan tertutup, yakni simulasi 22 nama calon presiden. Jokowi tetap unggul atas calon presiden lainnya.

Jokowi unggul dengan elektabilitas sebesar 56,7 persen, disusul Prabowo 19,8 persen, Gatot Nurmantyo 3,2 persen, Hary Tanoesoedibjo 2,2 persen, Agus Harimurti Yudhoyono 2,1 persen.

Secara head to head atau simulasi dengan 2 nama. Jokowi juga tetap unggul atas Prabowo.

Eektabilitas Jokowi sebesar 64,0 persen, dan Prabowo sebesar 29,8 persen. Sisanya 3,3 persen memutuskan, 1,1 persen tidak memilih dan 1,8 persen tidak menjawab/rahasia.

Kompas TV Pilpres 2019 akan diwarnai perebutan suara dukungan dari generasi milenial.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com