Salin Artikel

Sandiaga Uno: Survei Gerindra Tunjukkan Mayoritas Masyarakat Ingin Pemerintahan Baru

Menurut Sandiaga, saat ini internal Gerindra fokus untuk menjaring aspirasi dari masyarakat.

"Saya ini pengalaman sekali dengan urusan survei jadi kami tahulah, kami terima sebagai masukan tapi yang menentukan itu rakyat dan ini masih sangat awal," ujar Sandiaga saat ditemui di kediaman Prabowo Subianto, Jalan Kertanegara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (19/4/2018).

"Jadi kami lebih fokus pada isu yang akan kita bisa tangkap dari masyarakat dan apa solusi yang kita tawarkan. Ini yang harus kita fokuskan," tuturnya.

Selain itu, kata Sandiaga, internal Gerindra juga telah membuat survei sendiri untuk kepentingan Pilpres 2019.

Menurut dia, hasil survei tersebut menunjukkan bahwa mayoritas masyarakat menginginan pemerintahan baru yang dapat mempercepat pertumbuhan ekonomi.

Survei itu juga yang akan digunakan dalam menentukan figur cawapres pendamping Prabowo dan berkomunikasi dengan partai mitra koalisi Gerindra.

"Kami punya survei sendiri yang tidak akan kami rilis, survei ini menyatakan bahwa mayoritas masyarakat Indonesia saat ini menginginkan percepatan pembangunan ekonomi oleh pemerintahan yang baru," kata anggota tim penjaringan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) Partai Gerindra itu.

"Itu yang sekarang sudah terpotret oleh masyarakat indonesia secara menyeluruh," ucapnya.

Sebelumnya, hasil survei yang dilakukan Cyrus Network pada survei selama 27 Maret – 3 April 2018 menyatakan elektabilitas Presiden Joko Widodo masih berada di atas Prabowo.

Secara top of mind, responden disodori pertanyaan "jika Pilpres dilaksanakan hari ini, siapakah yang paling layak dipilih untuk menjadi Presiden?"

Hasilnya, elektabilitas Jokowi unggul dengan 58,5 persen, disusul Prabowo dengan 21,8 persen, Gatot Nurmantyo 2,0 persen dan Hary Tanoesoedibjo 1,1 persen.

Tak berbeda, dengan pertanyaan tertutup, yakni simulasi 22 nama calon presiden. Jokowi tetap unggul atas calon presiden lainnya.

Jokowi unggul dengan elektabilitas sebesar 56,7 persen, disusul Prabowo 19,8 persen, Gatot Nurmantyo 3,2 persen, Hary Tanoesoedibjo 2,2 persen, Agus Harimurti Yudhoyono 2,1 persen.

Secara head to head atau simulasi dengan 2 nama. Jokowi juga tetap unggul atas Prabowo.

Eektabilitas Jokowi sebesar 64,0 persen, dan Prabowo sebesar 29,8 persen. Sisanya 3,3 persen memutuskan, 1,1 persen tidak memilih dan 1,8 persen tidak menjawab/rahasia.

https://nasional.kompas.com/read/2018/04/19/22561531/sandiaga-uno-survei-gerindra-tunjukkan-mayoritas-masyarakat-ingin

Terkini Lainnya

Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Nasional
“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Nasional
Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke