JAKARTA, KOMPAS.com — Pakar psikologi politik Universitas Indonesia, Hamdi Muluk, mengatakan, para elite dan kader partai politik seharusnya mengeluarkan pernyataan yang argumentatif, logis, dan berdasarkan fakta.
Cara-cara seperti ini dinilainya elegan dan menunjukkan cara berpolitik yang sehat.
"Cara-cara yang elegan biasanya, kan, mengungkapkan apa ideologi partai, apa yang menjadi platform, program, dan semua berbasis argumentasi, faktual, dan rasionalistas. Itu yang sehat," kata Hamdi saat dihubungi Kompas.com, Senin (16/4/2018).
Hamdi menilai, cara-cara seperti ini akan menjadi daya tarik bagi pemilih karena legitimasi politik dibangun dengan cara-cara yang elegan dan sehat.
Baca juga: Pernyataan Amien Rais soal Partai Setan Tak Cerminkan Cara Berpolitik Sehat
"Misalnya, lawan partai itu tidak bagus, programnya tidak rasional, data menunjukkan begini, tinggal nanti lihat apakah pemilih percaya apa enggak," katanya.
Hal ini diungkapkan Hamdi menanggapi pernyataan Amien Rais soal dikotomi partai Allah dan partai setan. Menurut dia, pernyataan seperti ini tak akan berpengaruh terhadap pemilih mengambang (swing voters).
Pemilih mengambang selalu mengutamakan rasionalitas dalam menentukan pilihan politiknya.
"Kalau Anda lakukan proses delegitimasi dan melegitimasi posisi Anda, basisnya harus rasional," ujar Hamdi.
Hamdi mengatakan, tokoh dan kader partai politik harus mengungkapkan ideologi, visi dan misi, program-program, hingga capaian prestasi kepada para calon pemilih.
Baca juga: 5 Berita Populer: Partai Setan, Amien Rais Dilaporkan Polisi, dan Air Mata Angel Lelga
Menurut dia, pemilih mengambang tak akan terpengaruh dengan sentimen-sentimen agama
"Lah, kalau partai setan, apakah pemilih juga percaya? Kalau enggak percaya, enggak ada pemilih yang diamini, ya, percuma. Orang juga mengira, 'Oh, ini orang ngelantur, ya'," ujar Hamdi.
Diberitakan sebelumnya, dalam sebuah ceramah di Jakarta, Amien mendikotomikan adanya partai setan dan partai Allah. Awalnya, dia mengajak semua pihak, termasuk PAN, PKS, dan Gerindra, bersama umat Islam berjuang bersama membela agama.
Kemudian, dia menyebutkan, sebaliknya ada pula partai besar yang bergabung dengan partai setan.
Namum, saat dikonfirmasi, partai mana yang dimaksud partai setan, dia enggan menjawab.