Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Partai Terpaku Survei, Poros Ketiga Diprediksi Tak Akan Terbentuk

Kompas.com - 13/04/2018, 21:29 WIB
Dylan Aprialdo Rachman,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengamat Politik Nusantara Centre Yudhie Haryono menilai, poros ketiga di luar koalisi pendukung Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto dan Joko Widodo tak akan terbentuk.

Sebab, partai politik pasti terpaku pada pertimbangan elektabilitas yang dirilis lembaga survei.

"Poros ketiga itu kecil, maka kemungkinan tidak akan jadi kenyataan," ujar Yudhie dalam sebuah diskusi di Kompleks Parlemen, Jakarta, Jumat (13/4/2018).

Menurut dia, Demokrat akan condong ke koalisi Jokowi. Meski demikian, Demokrat belum menentukan sikap resmi karena menunggu kesepakatan politik dengan koalisi pendukung Jokowi.

Baca juga : Prabowo Disarankan Cari Cawapres yang Bisa Naikkan Elektabilitas

Yudhie menilai, tak menutup kemungkinan ada tawar menawar politik.

"Ya karena belum jelas deal-nya, baik dari sisi logistik maupun sisi struktur. Berapa menteri yang mau di dapat, logistik apa yang mau didapatkan, kalau itu sudah deal, deal pasti," kata Yudhie.

Yudhie juga yakin Demokrat, PAN, dan PKB terpaku dengan survei elektabilitas. Ketiga partai tersebut, kata dia, takut untuk menawarkan posisi maupun pasangan calon alternatif di antara dua kubu yang kuat.

"Itu membuat mereka takut sekali mencalonkan alternatif di luar mainstream yang ada. Partai-partai hari ini sangat percaya pada polling dan survei," ujar dia.

Baca juga : Demokrat Genjot Elektabilitas AHY untuk Pilpres 2019

Yudhie menilai,  hasil polling atau survei seringkali mendekati kenyataan yang akan terjadi.

Dengan demikian, apabila ketiga partai mengusung pasangan calon dengan elektabilitas rendah, maka koalisi itu akan gagal.

"Saya kira Pemilu 2019 itu adalah pemilu yang mengulang Pemilu 2014 dalam pengertian pilpres artinya ada maksimal 3 atau 2 pasang, yang itu juga masih bagian dari lokomotif lama," kata Yudhie.

Kompas TV Partai Demokrat membantah kabar menjadi satu di antara dua partai yang disebutkan Ketua Umum PPP Romahurmuziy.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com