Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Repdem Disiapkan Menangkan Jokowi, PDI-P Bebankan Tugas Sejarah

Kompas.com - 13/04/2018, 14:50 WIB
Ihsanuddin,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Relawan Perjuangan Demokrasi (Repdem), salah satu organisasi sayap PDI-P, berkomitmen untuk ikut berkontribusi memenangkan Presiden Joko Widodo dalam Pemilihan Presiden 2019.

Penegasan komitmen ini dibahas dalam Rapat Kerja Nasional Repdem di Batam yang diikuti sekitar 400 peserta.

"Repdem berkomitmen untuk segera membangun Posko Pemenangan Jokowi sekurang-kurangnya 1.500 titik di seluruh Indonesia," kata Sekjen PDI-P Hasto Kristiyanto dalam keterangan tertulisnya, Jumat (13/4/2018).

Dalam kapasitasnya sebagai sayap partai, kata Hasto, Repdem dituntut untuk mampu menggalang dan memperluas dukungan basis pemilih di luar basis massa partai.

(Baca juga: PDI-P: Gerakan #2019GantiPresiden Bukan Aspirasi, tapi Manuver Politik)

Untuk itu, Repdem ke depan harus fokus pada upaya menggalang basis suara Pemilu 1999 yang sampai ini peluangnya sangat besar untuk kembali.

"Di sanalah tugas sejarah Repdem," kata Sekjen PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto

Hasto menambahkan, upaya yang dilakukan Repdem ini merupakan dukungan konkret terhadap keputusan politik Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri, yang telah menetapkan Presiden Jokowi untuk dicalonkan kembali pada Pilpres 2019.

"Repdem juga harus berkonsentrasi menggalang kelompok-kelompok masyarakat yang terpinggirkan, buruh, anak-anak muda aktivis dan melakukan advokasi terhadap persoalan-persoalan rakyat secara konkret," kata Hasto.

(Baca juga: Politisi PDI-P Sebut Deklarasi Cak Imin Cawapres Jokowi seperti Jurus Kepiting)

Kompas TV Sekjen PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto, menyambut baik apapun keputusan Partai Gerindra.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Nasional
Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Nasional
Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Nasional
Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Nasional
Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Nasional
Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Nasional
Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Nasional
Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Nasional
Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com