JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDI-P Hendrawan Supratikno tak mempermasalahkan deklarasi Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa Muhaimin Iskandar sebagai calon wakil presiden (cawapres) pendamping Presiden Joko Widodo.
Menurut Hendrawan, deklarasi Muhaimin merupakan sebuah tawaran baru bagi Jokowi dan partai koalisi lainnya, bukan pemaksaan.
"Deklarasi ya boleh saja. Terus apa yang dimasalahkan? Ini kan sebuah tawaran, sebuah opsi, bukan limitasi atau fait accompli," kata Hendrawan melalui pesan singkat, Rabu (11/4/2018).
Meski belum mendeklarasikan dukungan kepada Jokowi pada Pilpres 2019, Hendrawan menghormati sikap PKB tersebut. Ia pun menyebut langkah PKB itu sepertu jurus kepiting.
"Jurus kepiting, maksudnya teknik menjepit dari dua arah. Itu sebabnya yang disorongkan langsung tandem, seperti pemain ganda dalam olahraga," ujar Hendrawan.
(Baca juga: Siap-siap Pilpres 2019, Cak Imin Resmikan Posko JOIN, Jokowi-Muhaimin)
Sebelumnya, Muhaimin meresmikan Posko Join, yang merupakan akronim dari Joko Widodo – Muhaimin, di kawasan Tebet, Jakarta Selatan, Selasa (10/4/2018).
Cak Imin meresmikan Posko tersebut disaksikan oleh ratusan relawan dan simpatisan PKB. Cak Imin juga memberikan pernyataan tegas bahwa dirinya siap mendampingi Jokowi pada Pilpres 2019 mendatang.
(Baca juga: Klaim Jadi Penentu Pilpres, PKB Harap Jokowi Gandeng Muhaimin)