Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Karbol, Si Dosen Terbang, Profesor Kedokteran, hingga "Tukang" Radio

Kompas.com - 09/04/2018, 10:38 WIB
Moh Nadlir,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Akhir bulan Juli 1947 silam, Komodor Muda Udara Abdulrachman Saleh mendapatkan tugas dari pemerintah untuk pergi ke luar negeri mencari bantuan.

Sekembali dari tugas, di Yogyakarta pesawat yang ditumpanginya ditembak jatuh oleh pesawat Belanda. Abdulrachman dan penumpang lainnya pun gugur dalam tugasnya.

Kisah Abdulrachman tersebut dikutip dari buku "Peristiwa Heroik 29 Juli 1947" yang disusun Subdisjarah Dispenau, 2009.

Abdulrachman yang lahir di Jakarta, pada 1 Juli 1909 tersebut bergabung dengan Angkatan Udara Republik Indonesia (AURI) pada tahun 1945. Ia masuk Sekolah Penerbang Maguwo di pangkalan udara Maguwo, Yogyakarta.

(Baca juga: Marsekal Muda Agustinus Adisutjipto, Penerbang Langka Pemrakarsa Sekolah Penerbangan)

Abdulrachman banyak belajar mengemudikan pesawat Cureng dan Cukiu serta mempelajari jenis-jenis pesawat lain peninggalan Jepang.

"Tak jarang sebelum ia terbang memperbaiki dulu pesawatnya," tulis buku tersebut.

Selama menjadi bagian AURI, Abdulrachman pernah dipercaya sebagai Komandan Pangkalan Udara Maospati Madiun oleh pimpinan AURI pada tahun 1946.

Ia juga pernah didapuk sebagai Komandan Pangkalan Udara Bugis Malang, yang kini berubah nama menjadi Bandara Udara Abdulrachman Saleh sesuai dengan namanya.

"Selama empat bulan dalam pimpinan Abdulrachman Saleh, Pangkalan Udara Bugis mengalami banyak perkembangan," tulis buku tersebut.

Selain dikenal sebagai pakar penerbangan, "Karbol" julukan populer Abdulrachman selama kuliah juga merupakan dokter lulusan Geneeskundige Hooge School (GHS) atau sekolah tinggi kedokteran di Jakarta kala itu.

(Baca juga: PHB AURI, Tulang Punggung Komunikasi Pejuang Kemerdekaan RI)

Pengabdian Karbol untuk negara dimulai ketika ia bekerja sebagai dosen di Nederlandsch Indische Artsen School (NIAS) atau sekolah untuk pendidikan dokter pribumi di Surabaya pada zaman kolonial Hindia Belanda.

Tak hanya menyandang gelar dokter, Karbol pun juga punya gelar sebagai profesor di bidang ilmu kedokteran.

Bahkan, karena jasa-jasanya Karbol dinyatakan sebagai 'Bapak Ilmu Faal atau Fisiologi' Indonesia oleh Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.

Ketika tenaganya dibutuhkan di mana-mana utamanya di bidang pendidikan kedokteran. Ia menggunakan pesawat Hayabusa yang diterbangkan sendiri demi melaksanakan tugas mengajarnya di sejumlah daerah.

(Baca juga: Angkatan Udara Republik Indonesia, 72 Tahun Silam Hingga Kini...)

"Abdulrachman merupakan 'dosen terbang' pertama di Indonesia, yang mengajar dari suatu tempat ke tempat lain dengan menerbangkan sendiri pesawat terbang," kutip buku tersebut.

Selain itu, sejak kuliah, Karbol juga punya hobi menekuni bidang radiotelegrafi. Karenanya, ketika pusat siaran radio pendudukan Jepang ditutup. Ia bertekad membuat membuat siaran radio nasional sendiri.

Karbon pun berhasil memenuhi tekadnya. Ia berhasil membuat pemancar radio sehingga "The Voice of Free Indonesia" atau "Radio Suara Indonesia Merdeka" mengudara. Siarannya tersedia dalam bahasa Indonesia dan Inggris.

"Radio inilah yang menyiarkan pidato Bung Karno sebagai presiden RI untuk pertama kalinya pada 25 Agustus 1945 dan pidato wakil presiden RI Bung Hatta pada 29 Agustus 1945," tulis buku tersebut.

***
Dalam rangka HUT ke-72 TNI AU ini pula, Kompas.com akan menayangkan sejumlah berita-berita angkatan udara Indonesia sejak dahulu hingga saat ini, termasuk kisah-kisah heroik dalam rangka mempertahankan kemerdekaan. Simak selengkapnya di Kompas.com sepanjang hari ini.

Kompas TV Dengan diadakannya acara ini, TNI AU ingin lebih mendekatkan diri kepada masyarakat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Jemaah Haji Kedapatan Pakai Visa Non Haji, Kemenag Sebut 10 Tahun Tak Boleh Masuk Arab Saudi

Jemaah Haji Kedapatan Pakai Visa Non Haji, Kemenag Sebut 10 Tahun Tak Boleh Masuk Arab Saudi

Nasional
BNPB Tambah 2 Helikopter untuk Distribusi Logistik dan Evakuasi Korban Longsor di Sulsel

BNPB Tambah 2 Helikopter untuk Distribusi Logistik dan Evakuasi Korban Longsor di Sulsel

Nasional
Luhut Ingatkan soal Orang 'Toxic', Ketua Prabowo Mania: Bisa Saja yang Baru Masuk dan Merasa Paling Berjasa

Luhut Ingatkan soal Orang "Toxic", Ketua Prabowo Mania: Bisa Saja yang Baru Masuk dan Merasa Paling Berjasa

Nasional
Mahfud Kembali ke Kampus Seusai Pilpres, Ingin Luruskan Praktik Hukum yang Rusak

Mahfud Kembali ke Kampus Seusai Pilpres, Ingin Luruskan Praktik Hukum yang Rusak

Nasional
[POPULER NASIONAL] Eks Anak Buah SYL Beri Uang Tip untuk Paspampres | Ayah Gus Muhdlor Disebut dalam Sidang Korupsi

[POPULER NASIONAL] Eks Anak Buah SYL Beri Uang Tip untuk Paspampres | Ayah Gus Muhdlor Disebut dalam Sidang Korupsi

Nasional
Ganjar: Saya Anggota Partai, Tak Akan Berhenti Berpolitik

Ganjar: Saya Anggota Partai, Tak Akan Berhenti Berpolitik

Nasional
Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Nasional
Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Nasional
Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Nasional
Ganjar Bubarkan TPN

Ganjar Bubarkan TPN

Nasional
BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

Nasional
TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

Nasional
Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong 'Presidential Club'

Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong "Presidential Club"

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com