Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saksi Sebut Bos First Travel Investasi Restoran Miliaran Rupiah di London

Kompas.com - 02/04/2018, 17:36 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita ,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Jaksa penuntut umum menghadirkan rekan kerja para terdakwa kasus First Travel bernama Usya Soemiarti Soeharjono dari London, Inggris.

Ia merupakan warga negara Indonesia yang sudah puluhan tahun menetap di sana.

Kehadiran Usya untuk mengonfirmasi soal pembelian Restoran Golden Day oleh Direktur Utama First Travel Andika Surachman dan istrinya, Anniesa Hasibuan.

"Saya tawarkan Andika dan Anniesa beli restoran China Golden Day. Buat investasi," ujar Usya saat bersaksi dalam sidang di Pengadilan Negeri Depok, Senin (2/4/2018).

Kemudian, Andika dan Anniesa tertarik. Namun, harga awal yang ditawarkan dirasa sangat mahal yakni 500.000 poundsterling atau sekitar Rp 10 miliar.

Baca juga : Syahrini Tegaskan Tak Ada Kesepakatan Endorsement dengan First Travel

Setelah ditawar, harga akhirnya menjadi 280.000 poundsterling atau sekitar Rp 5,6 miliar. Setelah sepakat dengan harga, Andika mengirim uang deposit ke Usya sebesar 5.000 poundsterling atau sekitar Rp 10 juta sebagai uang muka.

Uang ditransfer dalam beberapa kali cicilan hingga lunas pada 2015. Andika juga membayar uang tambahan untuk renovasi dan operasional sehingga total uang yang dikirim sekitar Rp 12 miliar.

"Dikirim dari rekening First Anugerah Wisata beberapa kali. Saya baru tahu kalau itu dari First Travel," kata Usya.

Setelah serah terima pembelian, restoran itu berubah nama menjadi Nusa Dua.

Baca juga : Syahrini Kesal Disebut Mangkir dari Sidang First Travel

Usya mengatakan, restoran itu bukan atas nama Andika atau Anniesa, melainkan dirinya. Hal tersebut karena Usya yang menetap di London sebagai permanent resident.

Usya memiliki 60 persen saham, sementara Andika memiliki 40 persennya. 

Meski demikian, perjanjian di antara mereka hanya sebatas lisan. Tidak ada kesepakatan tertulis seperti perjanjian pada umumnya.

Usya mengatakan, awalnya Andika rutin mentransfer uang ke rekeningnya untuk operasional. Namun, belakangan tidak ada kiriman dari Andika maupun Anniesa sehingga ia menutupi biaya operasional restoran dengan kocek pribadinya.

"Restoran belum menguntungkan. Maka itu saya tidak terima dana lagi dari Andika. Saya biayai restoran sendiri," kata Usya.

Kompas TV Syahrini dipanggil ke sidang terkait kontrak kerja dengan First Travel.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com