Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Pakai Kaus Kuning, PDI-P Anggap Hanya untuk Hormati Golkar

Kompas.com - 26/03/2018, 18:34 WIB
Rakhmat Nur Hakim,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua DPP PDI-P Andreas Hugo Pareira menilai wajar interaksi Presiden Joko Widodo dengan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto di Kebun Raya Bogor, Jawa Barat, Sabtu (24/3/2018).

Saat itu, Jokowi mengenakan kaus berwarna kuning, warna yang menjadi simbol Partai Golkar. Andreas menilai hal itu sekadar penghargaan Jokowi kepada Golkar yang juga merupakan bagian dari koalisi.

"Ya, saya kira Pak Jokowi dalam setiap saat setiap momen dia menghargai, kan. Menghargai bertemu dengan siapa dia menghargai. Saya kira silakan saja kalau mau tafsirkan sebagai simbol, tapi menurut saya itu bentuk penghargaan dari Pak Jokowi," kata Andreas di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (26/3/2018).

(Baca juga: Jokowi Berkaus Kuning, Airlangga Bantah Sinyal Cawapres)

Anggota Komisi I dari Fraksi PDI Perjuangan, Andreas Pareira di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (23/1/2017).KOMPAS.com/Nabilla Tashandra Anggota Komisi I dari Fraksi PDI Perjuangan, Andreas Pareira di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (23/1/2017).

Ia menyatakan, saat ini semua partai yang telah mendeklarasikan pencalonan Jokowi sebagai calon presiden belum menetapkan satu nama pun untuk disodorkan kepada Jokowi sebagai pendamping di Pemilu 2019.

Karena itu, lanjut Andreas, seluruh partai koalisi pengusung bersama Jokowi masih terus menjaring sejumlah nama untuk mendampingi mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut.

Untuk memutuskan satu nama tersebut, Andreas mengungkapkan ada banyak faktor yang dipertimbangkan sehingga tak hanya perkara elektabilitas. Menurut dia, faktor latar belakang keahlian yang dimiliki calon wakil presiden juga penting karena  hal itu akan menentukan jalannya pemerintahan ke depan.

"Ya, ini masih dalam rangka mencari yang terbaiklah dari semua yang ada sekarang ini. Karena itu, yang selalu saya katakan yang mau cawapres, kan, banyak, wapres, kan, cuma satu," lanjut dia.

(Baca juga: Airlangga Jadi Cawapres, Jokowi Bilang Lihat Sendiri, Cocok Nggak?)

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo lari pagi bersama dengan Menteri Perindustrian RI Airlangga Hartarto di Kebun Raya Bogor, Sabtu (24/3/2018).

Jokowi mengatakan, ada banyak hal yang dibicarakan sembari lari pagi tersebut. Salah satunya terkait calon wakil presiden pendampingnya di Pilpres 2019.

Ketika ditanya apakah lari pagi dengan Ketua Umum DPP Golkar itu adalah tanda bahwa ia sudah memilih wakilnya untuk pilpres mendatang, Jokowi menjawab, "Ini dilihat sendirilah, ini cocok enggak? Dilihat sendiri," ujar Jokowi sambil tertawa.

Jokowi mengatakan, proses penjaringan wapres masih berjalan sehingga pengumuman nama calon wakilnya tidak akan diumumkan dalam waktu dekat.

Apalagi, menurutnya, pembahasan calon wakil presiden harus melibatkan para ketua parpol pendukung.

"Masih panjang, masih panjang. Kami masih berbicara dengan ketua-ketua partai (politik). Di internal sendiri kami juga masih menggodok. Saya kira masih panjang," kata Jokowi.

Kompas TV Terakhir presiden Jokowi bertemu dengan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto membicarakan soal persiapan pilpres 2019.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

Nasional
Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

Nasional
Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Nasional
Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Nasional
Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Nasional
Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Nasional
Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Nasional
9 Kabupaten dan 1 Kota  Terdampak Gempa M 6,2 di Garut

9 Kabupaten dan 1 Kota Terdampak Gempa M 6,2 di Garut

Nasional
KPK Sebut Dokter yang Tangani Gus Muhdlor Akui Salah Terbitkan Surat 'Dirawat Sampai Sembuh'

KPK Sebut Dokter yang Tangani Gus Muhdlor Akui Salah Terbitkan Surat "Dirawat Sampai Sembuh"

Nasional
BNPB: Tim Reaksi Cepat Lakukan Pendataan dan Monitoring Usai Gempa di Garut

BNPB: Tim Reaksi Cepat Lakukan Pendataan dan Monitoring Usai Gempa di Garut

Nasional
BNPB: Gempa M 6,2 di Garut Rusak Tempat Ibadah, Sekolah, dan Faskes

BNPB: Gempa M 6,2 di Garut Rusak Tempat Ibadah, Sekolah, dan Faskes

Nasional
PBNU Gelar Karpet Merah Sambut Prabowo-Gibran

PBNU Gelar Karpet Merah Sambut Prabowo-Gibran

Nasional
KPK Nonaktifkan Dua Rutan Buntut Pecat 66 Pegawai yang Terlibat Pungli

KPK Nonaktifkan Dua Rutan Buntut Pecat 66 Pegawai yang Terlibat Pungli

Nasional
BNPB: 4 Orang Luka-luka Akibat Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut

BNPB: 4 Orang Luka-luka Akibat Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut

Nasional
Prahara di KPK: Usai Laporkan Albertina Ho, Nurul Ghufron Dilaporkan Novel Baswedan Cs Ke Dewas

Prahara di KPK: Usai Laporkan Albertina Ho, Nurul Ghufron Dilaporkan Novel Baswedan Cs Ke Dewas

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com