Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Megawati Disambut dengan Karpet Merah di Mabes Polri, Ini Alasannya

Kompas.com - 21/03/2018, 14:45 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita ,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Megawati Soekarnoputri dan rombongan disambut istimewa di Mabes Polri.

Kedatangan mereka, sebagai unit pemerintahan yang baru terbentuk, dalam rangka silaturahim dengan pejabat utama Mabes Polri.

Begitu Megawati dan rombongan tiba, mereka disambut dengan upacara penyambutan. Karpet merah digelar sebagai alas berjalan rombongan menuju gedung utama. 

"Kan, termasuk tamu kehormatan. Ini penghormatan karena Bu Megawati presiden kelima," ujar Kepala Divisi Humas Polri Irjen Setyo Wasistodi kompleks Mabes Polri, Jakarta, Rabu (21/3/2018).

(Baca juga: Megawati dan Anggota BPIP Temui Kapolri di Mabes Polri)

Setyo mengatakan, sambutan serupa juga dilakukan saat kepala kepolisiam Malaysia menyambangi Mabes Polri. Hal ini dilakukan supaya penyambutan terlihat lebih menarik. 

"Dia juga, kan, presiden terakhir yang diangkat berdasarkan TAP MPR. Setelahnya, kan, pemilihan," kata Setyo.

Di samping itu, Megawati merupakan orang yang meresmikan gedung Mabes Polri pada saat masih menjabat sebagai wakil presiden tahun 2001.

(Baca juga: Ingat Pancasila, Ingat Merah Putih, Ingat Kita Satu Saudara...)

 

Setyo mengatakan, kedatangan Megawati dan anggota BPIP sekaligus menyampaikan program mereka ke depan. Program-program tersebut juga akan disinergikan dan dilaksanakan Polri.

"Karena Polri adalah salah satu organisasi vertikal yang punya anggota yang cukup besar," kata Setyo.

Unit kepolisiam di tingkat bawah diharapkan dapat menggelorakan kembali semangat Pancasila di tengah masyarakat. Setyo mengatakan, tidak ada hal khusus yang dibahas dalam pertemuan selain program-program BPIP.

Kompas TV Ketua Dewan Pengarah UKP-PIP Megawati Soekarnoputri menggelar pertemuan dengan pimpinan MPR.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com