Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mahyudin: Loyalitas Saya ke Golkar Tak Perlu Dipertanyakan

Kompas.com - 21/03/2018, 12:12 WIB
Rakhmat Nur Hakim,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Dewan Pakar Golkar sekaligus Wakil Ketua MPR Mahyudin menyatakan, loyalitasnya terhadap Partai Golkar tak perlu dipertanyakan lagi.

Hal itu disampaikan Mahyudin menanggapi pernyataan Sekjen Golkar Lodewijk Freidrich Paulus yang mempertanyakan loyalitasnya lantaran dinilai enggan diganti dari posisinya di Wakil Ketua MPR.

"Jangan saya yang diserang. Kalau loyalitas saya kira enggak perlu dipertanyakan. Saya semua keluarga saya, istri saya, adek saya, orang tua saya, semuanya di Golkar," kata Mahyudin di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (21/3/2018).

(Baca juga: Menolak Diganti Dari Wakil Ketua MPR, Loyalitas Mahyudin Dipertanyakan)

Ia bahkan mengaku membangun karir politik di Golkar dari bawah yakni menjadi pengurus dari tingkat kecamatan, kabupaten dan kota, provinsi, pusat, hingga bisa mencapai posisi Wakil Ketua Dewan Pakar sekaligus Wakil Ketua MPR.

Mahyudin juga mengatakan saat kampanye di Pemilu 1999, dirinya bahkan sempat dilempari dan dikejar-kejar oleh masyarakat lantaran saat itu Golkar masih identik sebagai bagian dari Orde Baru.

"Pemilu 1999 waktu saya sama Pak Akbar (Tanjung) dikejar-kejar orang. Kami melewati itu. Yang sekarang enggak melewati (masa) itu ya. Jadi kami memang pejuang di Golkar. Jadi tidak ada alasan (mempertanyakan loyalitas)," lanjut dia.

(Baca juga: Mahyudin Enggan Disebut Membangkang soal Pergantian Pimpinan MPR)

Sebelumnya, Lodewijk justru menyinggung soal loyalitas Mahyudin ihwal pergantian Wakil Ketua MPR. Baginya, semua keputusan partai Golkar harus dipatuhi oleh kader Golkar.

"Gini loh. Kalau kita merasa kader partai, kita harus loyal pada keputusan partai, itu saja," ujarnya di Kantor DPP Golkar, Jakarta, Selasa (20/3/2018).

"Ya kembali lagi. Kader partai bukan? Kalau partai sudah minta, beliau menolak, berarti, kembali lagi sebagai kader partai harus patuh," kata dia.

Kompas TV Di tengah rencana pencopotannya sebagai Wakil Ketua MPR Mahyudin terlihat akrab bersama calon penggantinya Titiek Soeharto.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan di Kasus TPPU SYL

KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan di Kasus TPPU SYL

Nasional
Prabowo Koreksi Istilah 'Makan Siang Gratis': Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Prabowo Koreksi Istilah "Makan Siang Gratis": Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Nasional
Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Nasional
Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Nasional
KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

Nasional
Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Nasional
Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Nasional
Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Nasional
Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Nasional
Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Nasional
Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

Nasional
Akui Cita-citanya adalah Jadi Presiden, Prabowo: Dari Kecil Saya Diajarkan Cinta Tanah Air

Akui Cita-citanya adalah Jadi Presiden, Prabowo: Dari Kecil Saya Diajarkan Cinta Tanah Air

Nasional
Budi Arie: Pemerintah Pastikan RUU Penyiaran Tak Kekang Kebebasan Pers

Budi Arie: Pemerintah Pastikan RUU Penyiaran Tak Kekang Kebebasan Pers

Nasional
Perayaan Trisuci Waisak, Menag Berharap Jadi Momentum Rajut Kerukunan Pasca-Pemilu

Perayaan Trisuci Waisak, Menag Berharap Jadi Momentum Rajut Kerukunan Pasca-Pemilu

Nasional
Vendor Kementan Disuruh Pasang 6 AC di Rumah Pribadi SYL dan Anaknya

Vendor Kementan Disuruh Pasang 6 AC di Rumah Pribadi SYL dan Anaknya

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com