Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Belajar dari Kisah Hadi Tjahjanto, Anak Sersan yang Jadi Panglima

Kompas.com - 19/03/2018, 20:35 WIB
Sri Noviyanti,
M Latief

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Potret diri Marsekal Hadi Tjahjanto terpampang di sebuah buku. Di gambar itu, ia yang tengah berseragam lengkap, tersenyum ramah sambil mengangkat tangannya laiknya sedang memberi salam.

"Anak Sersan Jadi Panglima" begitu judulnya. Buku itu seperti penyempurna cerita yang masih hangat dalam ingatan, yakni siapakah sosok Hadi, panglima TNI yang baru saja dilantik Presiden pada Desember 2017 itu.

Lewat gelaran bedah buku yang diselenggarakan Komunitas Kebaya Kopi dan Buku, Jumat (16/3/2018) lalu, di FX Sudirman, Jakarta, Eddy Suprapto, penulis buku tersebut mengakui bahwa Hadi adalah sosok yang menarik untuk diangkat.


Sedikit banyak, Eddy tahu betul masa muda Hadi. Mereka teman satu sekolah saat mengenyam pendidikan Sekolah Menengah Atas (SMA).

Mungkin itulah yang mejadi dasar ia merasa kisah Hadi layak untuk dibukukan. Perjalanan hidupnya yang menarik bukan hanya datang saat Hadi meniti karier militernya, melainkan juga kisah masa mudanya yang tangguh.

Mungkin, karena kedekatan itu juga, buku yang ditulis olehnya terasa begitu bertutur dan dalam, meskipun narasumbernya terbatas.

Penulis buku Anak Sersan Jadi Panglima, Eddy Suprapto di gelaran bedah buku yang diselenggarakan Komunitas Kebaya Kopi dan Buku di FX Sudirman, Jakarta, Jumat (16/3/2018).Dok. Komunitas Kebaya Kopi dan Buku Penulis buku Anak Sersan Jadi Panglima, Eddy Suprapto di gelaran bedah buku yang diselenggarakan Komunitas Kebaya Kopi dan Buku di FX Sudirman, Jakarta, Jumat (16/3/2018).

Meski sedemikian dekat, kata Eddy, masih banyak cerita Hadi yang bahkan tak pernah ia tahu. Dia baru benar-benar tahu kala mewawancarai keluarga Hadi untuk keperluan penulisan.

"Feedback-nya luar biasa. Ketika mewawancarai Bambang Sudarto (ayah Hadi), banyak sekali hal-hal yang bias digali seperti tak ada habisnya,” kata dia, Jumat.

Saat proses pembuatan buku ini, juga kata Eddy, ada banyak kejutan.

Sebenarnya (saya) mempersiapkan buku ini tidak sampai ia menjadi panglima. Rencana awalnya, hanya menceritakan ia sampai menjadi Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) saja," akunya.

Buku yang awalnya dibuat hanya sampai bab 5, lanjut dia, kemudian bertambah menjadi bab 6, bagian kisah Hadi diangkat menjadi Panglima TNI.

Sepenggal kisah lalu

Dari buku setebal 216 halaman tersebut, pembaca akan disajikan perjalanan Hadi yang penuh liku serta jatuh-bangunnya saat meniti karier militer. Kisahnya tak melulu mulus. Terlebih masa mudanya.

Hadi tidak berasal dari keluarga berpunya. Diceritakan Eddy dalam bukunya, Hadi muda pernah berjualan donat. Saat itu usianya sekira 14 atau 15 tahun.

Buku Anak Sersan Jadi Panglima: Panglima TNI Marsekal Hadi TjahjantoDok. Komunitas Kebaya Kopi dan Buku Buku Anak Sersan Jadi Panglima: Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto
Hal itu dilakoni Hadi untuk menambah penghasilan keluarga. Ayahnya saat itu prajurit TNI AU, yang sebelum pensiun menyandang status sersan mayor.

Kemudian, saat berkarier di militer pun, Hadi sebenarnya cenderung tak menonjol. Akan tetapi, ia tercatat pernah mengemban berbagai jabatan.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Setiap Hari, 100-an Jemaah Haji Tersasar di Madinah

Setiap Hari, 100-an Jemaah Haji Tersasar di Madinah

Nasional
PDI-P Sebut Anies Belum Bangun Komunikasi Terkait Pilkada Jakarta

PDI-P Sebut Anies Belum Bangun Komunikasi Terkait Pilkada Jakarta

Nasional
KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan dalam Kasus TPPU SYL

KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan dalam Kasus TPPU SYL

Nasional
Prabowo Koreksi Istilah 'Makan Siang Gratis': Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Prabowo Koreksi Istilah "Makan Siang Gratis": Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Nasional
Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Nasional
Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Nasional
KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

Nasional
Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Nasional
Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Nasional
Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Nasional
Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Nasional
Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Nasional
Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

Nasional
Akui Cita-citanya adalah Jadi Presiden, Prabowo: Dari Kecil Saya Diajarkan Cinta Tanah Air

Akui Cita-citanya adalah Jadi Presiden, Prabowo: Dari Kecil Saya Diajarkan Cinta Tanah Air

Nasional
Budi Arie: Pemerintah Pastikan RUU Penyiaran Tak Kekang Kebebasan Pers

Budi Arie: Pemerintah Pastikan RUU Penyiaran Tak Kekang Kebebasan Pers

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com