Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hasil Labfor Sudah Keluar, Kematian Eks Wakapolda Sumut Segera Terungkap

Kompas.com - 15/03/2018, 13:21 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita ,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Kepala Divisi Humas Polri Irjen Setyo Wasisto mengatakan, pusat laboratorium forensik telah mengeluarkan hasil penelitian terhadap kematian mantan Wakapolda Sumatera Utara Kombes (Purn) Agus Samad.

Hasil tersebut akan dijadikan informasi tambahan bagi Polri untuk menemukan penyebab kematian.

"Hasil dari labfor sudah ada. Mohon doanya saja semoga segera terungkap," ujar Setyo di kompleks Mabes Polri, Jakarta, Kamis (15/3/2018).

(Baca juga: Ungkap Misteri Kematian Mantan Wakapolda Sumut, Polisi Periksa 20 Saksi)

Namun, Setyo enggan mengungkap hasil labfor tersebut. Ia mengatakan, hasil labfor akan disampaikan di pengadilan.

Saat ditanya apakah kemungkinan besar Agus dibunuh, Setyo enggan memberi penegasan.

"Sampai sekarang belum ada pernyataan Polda Jatim. Saya tidak berkompeten menyatakan itu," kata Setyo.

Ditemui terpisah, Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen (Pol) Mohammad Iqbal mengatakan, labfor mengidentifikasi jejak darah yang ditemukan di sekitar TKP. Namun, Iqbal enggan mengungkap apakah darah itu cocok dengan darah korban.

Selain itu, di lokasi kejadian, ditemukan juga semacam butiran putih yang belum diketahui apa.

"Tentunya nanti akan disesuaikan, merangkai semua bukti yang ada di TKP," kata Iqbal.

Sampai sejauh ini polisi belum memastikan penyebab kematian Agus Samad. Penyebabnya masih fifty-fifty, antara dibunuh dan bunuh diri. Meski begitu, analisis TKP dan hasil otopsi menunjukkan dugaan bahwa mantan perwira tersebut dibunuh.

(Baca juga: Penyebab Kematian Mantan Wakapolda Sumut Tunggu Analisis Mabes Polri)

Sebelumnya ditemukan racun serangga di TKP. Namun, hasil otopsi menunjukkan bahwa lambung korban bersih dari racun serangga. Keberadaan racun serangga diduga hanya sebagai pengalihan.

Hasil otopsi juga menunjukkan bahwa korban neninggal karena enam tulang rusuk sebelah kirinya patah. Patahan tulang rusuk itu menghunjam ke jantung. Polisi masih menyelidiki penyebab tulang yang patah tersebut.

Korban pertama kali ditemukan di taman belakang rumahnya, Perum Bukit Dieng Blok MB-9 Kelurahan Pisangcandi, Kecamatan Sukun, Kota Malang, Jawa Timur, Sabtu (24/2/2018) sekitar pukul 08.00.

Kaki korban terikat tali rafia yang ujungnya terikat ke pagar di lantai tiga. Di kedua pergelangan tangan korban terdapat luka sayat.

Kompas TV Pihak kepolisian dari Polres Malang Kota melakukan uji labfor terhadap temuan bukti kasus tewasnya mantan Wakapolda Sumatera Utara.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Di Hari Kesiapsiagaan Bencana Nasional, Fahira Idris Sebut Indonesia Perlu Jadi Negara Tangguh Bencana

Di Hari Kesiapsiagaan Bencana Nasional, Fahira Idris Sebut Indonesia Perlu Jadi Negara Tangguh Bencana

Nasional
297 Sengketa Pileg 2024, KPU Siapkan Bukti Hadapi Sidang di MK

297 Sengketa Pileg 2024, KPU Siapkan Bukti Hadapi Sidang di MK

Nasional
Meski Anggap Jokowi Bukan Lagi Kader, Ini Alasan PDI-P Tak Tarik Menterinya dari Kabinet

Meski Anggap Jokowi Bukan Lagi Kader, Ini Alasan PDI-P Tak Tarik Menterinya dari Kabinet

Nasional
Rancangan Peraturan KPU, Calon Kepala Daerah Daftar Pilkada 2024 Tak Perlu Lampirkan Tim Kampanye

Rancangan Peraturan KPU, Calon Kepala Daerah Daftar Pilkada 2024 Tak Perlu Lampirkan Tim Kampanye

Nasional
Nasdem dan PKB Dukung Prabowo-Gibran, PAN Sebut Jatah Kursi Menteri Parpol Koalisi Tak Terganggu

Nasdem dan PKB Dukung Prabowo-Gibran, PAN Sebut Jatah Kursi Menteri Parpol Koalisi Tak Terganggu

Nasional
Bilang Jokowi Sangat Nyaman, PAN Janjikan Jabatan Berpengaruh

Bilang Jokowi Sangat Nyaman, PAN Janjikan Jabatan Berpengaruh

Nasional
KPU Godok Aturan Baru Calon Kepala Daerah Pakai Ijazah Luar Negeri

KPU Godok Aturan Baru Calon Kepala Daerah Pakai Ijazah Luar Negeri

Nasional
Status Perkawinan Prabowo-Titiek Tertulis 'Pernah', Apa Maknanya?

Status Perkawinan Prabowo-Titiek Tertulis "Pernah", Apa Maknanya?

Nasional
Wamenhan Terima Kunjungan Panglima AU Singapura, Bahas Area Latihan Militer

Wamenhan Terima Kunjungan Panglima AU Singapura, Bahas Area Latihan Militer

Nasional
Pengamat: Anies Ditinggal Semua Partai Pengusungnya, Terancam Tak Punya Jabatan Apa Pun

Pengamat: Anies Ditinggal Semua Partai Pengusungnya, Terancam Tak Punya Jabatan Apa Pun

Nasional
Pilkada 2024: Usia Calon Gubernur Minimum 30 Tahun, Bupati/Wali Kota 25 Tahun

Pilkada 2024: Usia Calon Gubernur Minimum 30 Tahun, Bupati/Wali Kota 25 Tahun

Nasional
Menlu Sebut Judi 'Online' Jadi Kejahatan Transnasional, Mengatasinya Perlu Kerja Sama Antarnegara

Menlu Sebut Judi "Online" Jadi Kejahatan Transnasional, Mengatasinya Perlu Kerja Sama Antarnegara

Nasional
PDI-P Percaya Diri Hadapi Pilkada 2024, Klaim Tak Terdampak Jokowi 'Effect'

PDI-P Percaya Diri Hadapi Pilkada 2024, Klaim Tak Terdampak Jokowi "Effect"

Nasional
Harap Kemelut Nurul Ghufron dan Dewas Segera Selesai, Nawawi: KPK Bisa Fokus pada Kerja Berkualitas

Harap Kemelut Nurul Ghufron dan Dewas Segera Selesai, Nawawi: KPK Bisa Fokus pada Kerja Berkualitas

Nasional
Hasto Ungkap Jokowi Susun Skenario 3 Periode sejak Menang Pilpres 2019

Hasto Ungkap Jokowi Susun Skenario 3 Periode sejak Menang Pilpres 2019

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com