Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Disinggung soal Kasus Novel Baswedan Saat Rapat Komisi III, Ini Jawaban Polri

Kompas.com - 14/03/2018, 18:12 WIB
Kristian Erdianto,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Komisi III dari Fraksi PDI Perjuangan Arteria Dahlan sempat menyinggung soal upaya penyelesaian kasus penyiraman air keras yang dialami oleh penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi III dengan Kepolisian RI.

Rapat berlangsung di Ruang Komisi III, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (14/3/2018).

Dalam rapat tersebut, hadir Kepala Polri (Kapolri) Jenderal Tito Karnavian dan sejumlah pejabat tinggi Polri, termasuk Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Idham Azis.

Baca juga: Novel Ungkap Pernah Ada Teror kepada Pegawai KPK Lain, Ini Respons KPK

Menjawab soal itu, Tito mengatakan, proses pengusutan pelaku penyerang Novel telah mengerucut pada tiga orang.

Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian di kantor PBNU, Jakarta, Rabu (31/1/2018).KOMPAS.com/AMBARANIE NADIA Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian di kantor PBNU, Jakarta, Rabu (31/1/2018).
Pihak Polda Metro Jaya sudah menyebarkan sketsa wajah yang diduga sebagai pelaku.

"Sebenarnya sudah mengerucut ke tiga orang. Dari hasil pemeriksaan saksi-saksi yang ada di TKP (tempat kejadian perkara). Tiga orang sudah disampaikan ke publik sketsanya," ujar Tito.

Tito memastikan proses penyelidikan masih tetap berjalan. 

Baca juga: Rapat dengan Kapolri, Anggota Komisi III Singgung Kasus Novel Baswedan

Ia mengatakan, proses penyelidikan diawasi secara ketat oleh pengawas internal dari Irwasum (Inspektur Pengawas Umum) dan Kadiv Propam (Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan).

Selain itu, secara eksternal, penyidik juga diawasi oleh Kompolnas dan Ombudsman RI.

"Pengawasan internal juga dilakukan di Mabes Polri. Ada Kompolnas dan Ombudsman sebagai pengawas eksternal. Sekarang ada tim Pemantau dari Komnas HAM," kata Tito.

Pada kesempatan yang sama, Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Idham Azis menegaskan, hingga saat ini, penyidik masih intens melakukan pengusutan.

Idham mengatakan, ia telah membentuk satuan tugas khusus untuk menangani kasus Novel yang terdiri dari 166 penyidik Polda Metro Jaya.

"Polda Metro Jaya masih intens melakukan pengusutan. Saya membentuk satuan tugas khusus untuk penanganan kasus Novel ini dengan membentuk 166 penyidik yang khusus mengerjakan kasus ini," ujar Idham.

Baca juga: Novel Minta TGPF Tetap Dibentuk meski Komnas HAM Bentuk Tim Khusus

Dari proses yang berjalan, penyidik telah memeriksa 68 saksi dan 38 rekaman CCTV.

Selain itu, penyidik juga memeriksa 91 toko yang khusus menjual bahan-bahan kimia.

Halaman:


Terkini Lainnya

Soal Anggota Dewan Main Judi Online, Johan Budi: Bukan Lagi Sekadar Kode Etik, tapi Sudah Pidana

Soal Anggota Dewan Main Judi Online, Johan Budi: Bukan Lagi Sekadar Kode Etik, tapi Sudah Pidana

Nasional
Belum Ada Pendaftar di Hari Pertama Pendaftaran Capim dan Dewas KPK

Belum Ada Pendaftar di Hari Pertama Pendaftaran Capim dan Dewas KPK

Nasional
Puan Bicara Peluang PDI-P Usung Kader Sendiri di Pilkada Jakarta, Sebut Banyak yang Menonjol

Puan Bicara Peluang PDI-P Usung Kader Sendiri di Pilkada Jakarta, Sebut Banyak yang Menonjol

Nasional
Wasekjen PKB Ingatkan Duet Anies-Sohibul di Jakarta Berisiko 'Deadlock'

Wasekjen PKB Ingatkan Duet Anies-Sohibul di Jakarta Berisiko "Deadlock"

Nasional
Soroti Minimnya Kamar di RSUD Mas Amsyar, Jokowi: Hanya 53, Seharusnya Bisa di Atas 100

Soroti Minimnya Kamar di RSUD Mas Amsyar, Jokowi: Hanya 53, Seharusnya Bisa di Atas 100

Nasional
PKB Belum Tentu Dukung Anies Usai PKS Umumkan Duet dengan Sohibul Iman

PKB Belum Tentu Dukung Anies Usai PKS Umumkan Duet dengan Sohibul Iman

Nasional
Mantan Kabareskrim: Saya Tidak Yakin Judi Online Akan Terberantas

Mantan Kabareskrim: Saya Tidak Yakin Judi Online Akan Terberantas

Nasional
PPATK Ungkap Perputaran Uang Judi 'Online' Anggota Legislatif Capai Ratusan Miliar

PPATK Ungkap Perputaran Uang Judi "Online" Anggota Legislatif Capai Ratusan Miliar

Nasional
KIM Siapkan Pesaing Anies pada Pilkada Jakarta, Ridwan Kamil dan Kaesang Masuk Nominasi

KIM Siapkan Pesaing Anies pada Pilkada Jakarta, Ridwan Kamil dan Kaesang Masuk Nominasi

Nasional
KPK Ungkap Awal Mula Dugaan Korupsi Bansos Presiden Terbongkar

KPK Ungkap Awal Mula Dugaan Korupsi Bansos Presiden Terbongkar

Nasional
Akui Di-bully karena Izin Tambang, PBNU: Enggak Apa-apa, 'Jer Basuki Mawa Bea'

Akui Di-bully karena Izin Tambang, PBNU: Enggak Apa-apa, "Jer Basuki Mawa Bea"

Nasional
KPU Minta Pemda Fasilitasi Pemilih yang Baru Berusia 17 Tahun pada Pilkada 2024

KPU Minta Pemda Fasilitasi Pemilih yang Baru Berusia 17 Tahun pada Pilkada 2024

Nasional
PKS Usung Anies-Sohibul untuk Pilkada Jakarta, Wasekjen PKB: Blunder...

PKS Usung Anies-Sohibul untuk Pilkada Jakarta, Wasekjen PKB: Blunder...

Nasional
DPR Desak PPATK Bongkar Pihak Eksekutif-Yudikatif yang Main Judi 'Online'

DPR Desak PPATK Bongkar Pihak Eksekutif-Yudikatif yang Main Judi "Online"

Nasional
Wapres Ma'ruf Amin Dorong Hilirisasi Rempah Nasional

Wapres Ma'ruf Amin Dorong Hilirisasi Rempah Nasional

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com