JAKARTA, KOMPAS.com - Politisi Partai Demokrat Herman Khaeron mengatakan bahwa partainya melihat pembentukan poros politik di luar pendukung Presiden Joko Widodo dan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto sebagai bagian dari dinamika politik jelang Pilpres 2019.
Herman menilai, dinamika politik juga yang nantinya akan menentukan pembentukan poros ketiga tersebut.
"Ya itulah dinamika politik. Politik itu tidak bisa dihitung secara matematis. Dinamika ini nanti akan kita lihat pada saatnya nanti," ujar Herman di Kompleks Parlemen, Jakarta, Jumat (9/3/2018).
Herman menilai, kemungkinan Pilpres 2019 diikuti oleh dua poros atau tiga poros, nantinya akan diserahkan oleh pimpinan partai.
(Baca juga: Ketum PAN Zulkifli Hasan Akui Bentuk Poros Ketiga Tak Mudah)
Hal yang sama juga berlaku terkait keputusan siapa yang akan diusung Partai Demokrat pada Pilpres 2019 nanti.
Menurut Herman, Partai Demokrat selalu mendorong kondisi demokrasi yang terbuka secara luas dengan melibatkan beberapa pihak.
"Saya kira interaksi itu kan akan dibangun oleh seluruh partai. Dan pada akhirnya akan mengerucut seperti apa, itu bergantung pada dinamika politik," kata Ketua Divisi Pengabdian Masyarakat dan Program Pro-Rakyat DPP Partai Demokrat itu.
(Baca juga: Golkar Harap Wacana Poros Ketiga Tak Ganggu Kekompakan Koalisi Jokowi)
Seperti diketahui, elite Partai Demokrat, PKB, dan PAN telah bertemu membahas poros ketiga di Pemilihan Presiden 2019. Pertemuan digelar di salah satu kafe di Jakarta, Kamis (8/3/2018) petang.
Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Hinca Pandjaitan membenarkan adanya pertemuan tersebut. Hinca juga membenarkan bahwa pertemuan itu membicarakan pembentukan poros ketiga di luar Joko Widodo dan Prabowo Subianto.
"Membahas perkembangan yang ada sambil ngobrol ringan saja, sambil ngopi, termasuk membahas gagasan poros tengah itu, poros ketiga," kata Hinca kepada Kompas.com, Kamis (8/3/2018).
(Baca juga: Peneliti LIPI: Munculkan Poros di Luar Jokowi dan Prabowo Jadi Tantangan Pilpres 2019)
Dari Partai Demokrat juga hadir juru bicara, Imelda Sari. Dari PKB, hadir Wakil Sekjen Lukmanul Hakim dan Wakil Bendahara Umum Rasta Wiguna. Sementara dari PAN hadir Sekjen Eddy Soeparno.
Hinca mengatakan, dari pertemuan itu terlihat bahwa ketiga parpol ini sudah satu pandangan. Hal serupa disampaikan Sekjen PAN Eddy Soeparno.
Eddy menilai, pembicaraan tersebut tidak menutup kemungkinan ketiga partai akan berkoalisi di Pilpres. Dengan begitu, masyarakat bisa mendapat pilihan alternatif di luar koalisi Jokowi atau Prabowo.
"Kalau bisa kita memberikan sebesar-besarnya sebanyak-banyaknya alternatif kepada pemilih," kata Eddy.