Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Belum Sembuh, Novel Baswedan Belum Bisa Langsung Bekerja Hari Ini

Kompas.com - 22/02/2018, 15:26 WIB
Robertus Belarminus,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi Novel Baswedan belum bisa langsung bekerja setelah pulang dari perawatannya di Singapura, Kamis (22/2/2018).

Ini disebabkan kondisi Novel Baswedan yang belum pulih dari luka di bagian mata akibat serangan orang tak dikenal.

"Novel belum sembuh, masih butuh proses pemulihan, sehingga belum bisa langsung bekerja mulai hari ini," kata Juru Bicara KPK Febri Diansyah di gedung KPK, Kuningan, Jakarta, Kamis (22/2/2018).

Novel kembali ke Tanah Air dalam proses pemulihan sambil menunggu operasi mata tahap kedua di Singapura. Kepala Satuan Tugas di Direktorat Penyidikan KPK itu langsung mengunjungi kantor KPK.

Febri mengatakan, proses penyembuhan itu akan berjalan setidaknya sampai beberapa saat setelah operasi tahap kedua dilakukan. Operasi tahap dua rencananya dilakukan April 2018.

"Kalau bisa lebih cepat tentu lebih baik. Itu semata tegantung pada perkembangan kesehatan Novel," ujar Febri.

(Baca juga: Novel Pulang, KPK Harus Semakin Garang)

Setelah operasi tahap dua dilakukan pun, kondisi Novel belum bisa langsung pulih. Sebab, masih ada proses peralihan atau recovery yang harus dijalani.

"Nanti dalam rentang waktu itu akan dicek lagi oleh dokter apakah sudah bisa bekerja atau belum. Jadi, kita mohon doanya agar proses ini bekerja secara baik," ujar Febri.

Meski belum bisa bekerja, status Novel sampai saat ini adalah pegawai KPK dengan posisi Kasatgas. Tidak ada rencana KPK untuk memindahkan Novel ke bagian lain.

"Namun kapan mulai efektif bekerja, tentu saja tergantung proses penyembuhannya," kata Febri.

"Hal yang dekat dan paling besar adalah operasi tahap kedua, jadi setelah operasi tahap kedua, proses pemulihannya akan dilihat, dan semoga tidak terlalu lama kemudian bisa bekerja di KPK," ujar dia.

Kompas TV Pasca menjadi korban penyiraman air keras oleh orang tak dikenal, Novel Baswedan akhirnya kembali ke Tanah Air.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Nasional
Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com