Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pegawai KPK Minta Novel Hati-hati dengan Politisi yang Menumpang Tenar

Kompas.com - 22/02/2018, 15:15 WIB
Robertus Belarminus,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Ketua Wadah Pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi Harun Al Rasyid meminta penyidik KPK Novel Baswedan berhati-hati dengan politisi yang memanfaatkan kepulangannya untuk menumpang popularitas.

"Kehadiranmu (Novel) di negeri ini akan banyak orang-orang yang menumpang tenar dengan dirimu. Akan banyak calon-calon, politisi, yang mencoba mendekatimu, hanya hadir di rumahmu, untuk meningkatkan popularitasnya," kata Harun dalam acara penyambutan Novel di gedung KPK, Kuningan, Jakarta, Kamis (22/2/2018).

Harun yakin Novel yang sudah 10 tahun menjadi penyidik KPK bisa melihat mana saja pihak yang sekadar datang untuk menumpang tenar dengan kepulangannya.

Harun melanjutkan, Wadah Pegawai KPK menganggap Novel sebagai sosok pejuang, bukan selebritas.

(Baca juga: Pimpinan KPK Berharap Penyerang Novel Segera Ditemukan)

Novel Baswedan kembali ke Tanah Air dalam proses pemulihan sambil menunggu operasi mata tahap kedua di Singapura.

Karena masih harus bolak-balik ke Singapura untuk pengobatan, Harun meminta pengertian dari media massa untuk memberikan waktu bagi Novel dalam memulihkan kesehatannya.

"Berikan waktu yang cukup, jangan terlalu dikejar-kejar, mohon ini dengan sangat. Beliau minggu depan juga harus kontrol ke Singapura dan sebulan berikutnya harus dilakukan operasi besar," ujar Harun.

Sementara itu, untuk pengungkapan kasus penyerangan, Harun meminta Novel berserah kepada Tuhan. Penegak hukum, seperti polisi, menurut dia, hanya wasilah atau perantara jalan.

"Kalau engkau ingin Presiden bikin TGPF, minta kepada Allah. Minta, bukakan hati Presiden itu. Kalau pada akhirnya tim penyidik enggak bisa, tidak mampu, sudah angkat tangan, minta ke Allah, yakinlah dengan pertolongan Allah, minta agar Presiden dibukakan hatinya bentuk TGPF," ujar Harun.

Kompas TV Setelah melakukan pengobatan di luar negeri selama beberapa bulan, Novel Baswedan kembali ke Tanah Air.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Sudirman Said Beberkan Alasan Tokoh Pengusung Anies Tak Ajukan 'Amicus Curiae' seperti Megawati

Sudirman Said Beberkan Alasan Tokoh Pengusung Anies Tak Ajukan "Amicus Curiae" seperti Megawati

Nasional
Soal Peluang Anies Maju Pilkada DKI, Sudirman Said: Prabowo Kalah 'Nyapres' Tidak Jadi Gubernur Jabar

Soal Peluang Anies Maju Pilkada DKI, Sudirman Said: Prabowo Kalah "Nyapres" Tidak Jadi Gubernur Jabar

Nasional
Beda Sikap PSI: Dulu Tolak Proporsional Tertutup, Kini Harap Berlaku di Pemilu 2029

Beda Sikap PSI: Dulu Tolak Proporsional Tertutup, Kini Harap Berlaku di Pemilu 2029

Nasional
Banjir “Amicus Curiae”, Akankah Lahir “Pahlawan” Pengadilan?

Banjir “Amicus Curiae”, Akankah Lahir “Pahlawan” Pengadilan?

Nasional
Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

Nasional
Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited  Capai Rp 17,43 Miliar

Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited Capai Rp 17,43 Miliar

Nasional
KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

Nasional
Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Nasional
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Nasional
Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com