Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden Minta Polri Tindak Tegas Penyerang Rumah Ibadah dan Pemuka Agama

Kompas.com - 21/02/2018, 19:45 WIB
Fabian Januarius Kuwado,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Presiden Joko Widodo meminta aparat kepolisian untuk tegas dalam menindak pelaku penyerangan rumah ibadah dan pemuka agama.

"Saya sampaikan, Polri harus tegas untuk urusan-urusan seperti itu," ujar Presiden Jokowi saat dijumpai di Kompleks Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur, Rabu (21/2/2018).

Presiden menegaskan, keamanan masayarakat secara umum dan tempat ibadah serta pemuka agama secara khusus merupakan tanggung jawab Polri.

"Semuanya harus dijaga. Jangan sampai ada kejadian-kejadian yang terus menerus seperti itu," ujar Presiden.

Presiden sudah meminta Polri memberikan laporan soal serangkaian peristiwa penyerangan tempat ibadah dan pemuka agama.

(Baca juga: Wiranto: 21 Kali Penyerangan ke Tokoh Agama, 15 Kali Pelakunya Tidak Waras)

Presiden juga ingin mengetahui apakah sederet peristiwa yang terjadi dalam rentang tidak terlalu jauh itu merupakan peristiwa yang terstruktur dan sistematis, atau justru insidental.

"Saya sudah meminta agar dituntaskan masalah ini, dilihat betul secara detail, apakah memang benar-benar kriminalitas biasa atau tidak. Saya belum mendapatkan laporan detail mengenai itu," ujar Presiden Jokowi.

Diketahui, sejumlah kekerasan terhadap pemuka agama terjadi dalam beberapa pekan terakhir.

 

Misalnya, penyerangan terhadap pemimpin Pesantren Al Hidayah KH Umar Basri bin Sukrowi di Cicalengka, Bandung, Jawa Barat. Saat KH Umar Basri tengah berzikir, seorang pria masuk masjid dan langsung menganiayanya pada 27 Januari 2018.

 

Kemudian, tokoh Persatuan Islam Indonesia (Persis), HR Prawoto, meninggal di rumah sakit setelah dianiaya seseorang yang diduga mengalami depresi (sakit jiwa) pada awal Februari.

 

(Baca juga: Mendagri Yakin Penyerangan Pemuka Agama Tidak Ada Kaitannya dengan Politik)

 

Lalu, kejadian penolakan seorang biksu bernama Mulyanto Nurhalim dari sejumlah warga Kampung Baru RT 001/001 Desa Babat, Kecamatan Legok, Kabupaten Tangerang, Banten, pada 7 Februari silam.

Terakhir, Minggu, 11 Februari 2018, orang tak dikenal menyerang Gereja Santa Lidwina, Bedog, Sleman, Yogyakarta, saat misa dilaksanakan. Umat yang sedang menghadiri misa terluka, begitu pula dengan Pastor Karl-Edmund Prier, biasa dipanggil Romo Prier, yang sedang memimpin misa.

Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto mengatakan, Polri bekerja sama dengan aparat keamanan lainnya tengah menyelidiki apakah beberapa peristiwa penyerangan terhadap pemuka agama merupakan hasil by design kelompok tertentu untuk mengganggu situasi menjelang pilkada atau tidak.

Sampai penyelidikan tersebut selesai, Wiranto pun meminta agar masyarakat tidak berspekulasi terlebih dahulu soal peristiwa-peristiwa itu.

Kompas TV Kasus penyerangan terhadap rumah ibadah dan tokoh agama terjadi di Jawa Timur dan Jawa Barat.

Diketahui, sejumlah kekerasan terhadap pemuka agama terjadi dalam beberapa pekan terakhir.

Halaman:


Terkini Lainnya

Panglima TNI Kunjungi Markas Pasukan Khusus AD Australia di Perth

Panglima TNI Kunjungi Markas Pasukan Khusus AD Australia di Perth

Nasional
Spesifikasi Rudal Exocet MM40 dan C-802 yang Ditembakkan TNI AL saat Latihan di Bali

Spesifikasi Rudal Exocet MM40 dan C-802 yang Ditembakkan TNI AL saat Latihan di Bali

Nasional
Dubes Palestina Yakin Dukungan Indonesia Tak Berubah Saat Prabowo Dilantik Jadi Presiden

Dubes Palestina Yakin Dukungan Indonesia Tak Berubah Saat Prabowo Dilantik Jadi Presiden

Nasional
Gambarkan Kondisi Terkini Gaza, Dubes Palestina: Hancur Lebur karena Israel

Gambarkan Kondisi Terkini Gaza, Dubes Palestina: Hancur Lebur karena Israel

Nasional
Ada Isu Kemensos Digabung KemenPPPA, Khofifah Menolak: Urusan Perempuan-Anak Tidak Sederhana

Ada Isu Kemensos Digabung KemenPPPA, Khofifah Menolak: Urusan Perempuan-Anak Tidak Sederhana

Nasional
DPR Disebut Dapat KIP Kuliah, Anggota Komisi X: Itu Hanya Metode Distribusi

DPR Disebut Dapat KIP Kuliah, Anggota Komisi X: Itu Hanya Metode Distribusi

Nasional
Komisi II DPR Sebut Penambahan Kementerian Perlu Revisi UU Kementerian Negara

Komisi II DPR Sebut Penambahan Kementerian Perlu Revisi UU Kementerian Negara

Nasional
Pengamat Dorong Skema Audit BPK Dievaluasi, Cegah Jual Beli Status WTP

Pengamat Dorong Skema Audit BPK Dievaluasi, Cegah Jual Beli Status WTP

Nasional
Maju Nonpartai, Berapa KTP yang Harus Dihimpun Calon Wali Kota dan Bupati Independen?

Maju Nonpartai, Berapa KTP yang Harus Dihimpun Calon Wali Kota dan Bupati Independen?

Nasional
Pengamat: Status WTP Diperjualbelikan karena BPK Minim Pengawasan

Pengamat: Status WTP Diperjualbelikan karena BPK Minim Pengawasan

Nasional
DKPP Terima 233 Aduan Pelanggaran Etik Penyelenggara Pemilu hingga Mei

DKPP Terima 233 Aduan Pelanggaran Etik Penyelenggara Pemilu hingga Mei

Nasional
DKPP Keluhkan Anggaran Minim, Aduan Melonjak Jelang Pilkada 2024

DKPP Keluhkan Anggaran Minim, Aduan Melonjak Jelang Pilkada 2024

Nasional
Jawab Prabowo, Politikus PDI-P: Siapa yang Klaim Bung Karno Milik Satu Partai?

Jawab Prabowo, Politikus PDI-P: Siapa yang Klaim Bung Karno Milik Satu Partai?

Nasional
Pengamat Sarankan Syarat Pencalonan Gubernur Independen Dipermudah

Pengamat Sarankan Syarat Pencalonan Gubernur Independen Dipermudah

Nasional
Komnas Haji Minta Masyarakat Tak Mudah Tergiur Tawaran Haji Instan

Komnas Haji Minta Masyarakat Tak Mudah Tergiur Tawaran Haji Instan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com