Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menag: Penyerangan Pemuka Agama Tidak Dibenarkan dengan Alasan Apapun

Kompas.com - 12/02/2018, 06:14 WIB
Diamanty Meiliana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengatakan, aksi penyerangan terhadap umat beragama, termasuk pemuka agama, saat mereka sedang menjalankan ibadah, tidak dibenarkan dengan alasan apapun.

"Peristiwa tindak kekerasan terhadap sejumlah pemuka agama belakangan ini di beberrapa tempat, bahkan terjadi di rumah ibadah, adalah perilaku yang tidak bisa dibenarkan sama sekali, atas dasar alasan apapun juga," kata Lukman di Jakarta, Minggu (11/2/2018), seperti yang dikutip dari Antaranews.com.

Lukman berharap, aparat bisa segera mengungkap kekerasan itu dan menindak para pelaku sesuai ketentuan yang berlaku.

Ia juga berharap, masyarakat dapat menahan diri dan tidak terprovokasi untuk melakukan tindakan main hakim sendiri. Untuk penyelesaian kasus, Lukman mengajak masyarakat untuk menyerahkannya kepada pihak yang berwajib.

Lukman sendiri telah menugaskan jajarannya, yaitu para Kepala Kanwil Kemenag Provinsi dan Kepala Kankemenag Kabupaten/Kota untuk mengmabil langkah-langkah strategis dalam memperkuat kerukunan antara umat beragama.

(Baca juga: Jokowi Harap Pemuka Agama Beri Teladan Berinteraksi dengan Pemeluk Agama Lain)

"Saya minta Kanwil dan Kankemenag bersama FKUB (Forum Kerukunan Umat Beragama) setempat guna mengambil langkah proaktif dan strategis dalam menguatkan kerukunan umat," katanya.

Menurut Lukman, peran Kanwil dan Kankemenag bersama FKUB penting dalam menyosialisasikan sikap dan pandangan tokoh agam terkait enam rumusan etika kerukunan.

Sejumlah kekerasan terhadap pemuka agama terjadi dalam beberapa pekan terakhir.

Seperti diketahui ada penyerangan terhadap pimpinan Pesantren Al Hidayah KH Umar Bisri bin Sukrowi di Cicalengka, Bandung. Saat tengah berzikir, seorang pria masuk masjid dan langsung menganiaya Umar Bisri, Sabtu (27/1/2018).

Kemarin, Minggu (11/2/2018), orang tak dikenal menyerang Gereja St Lidwina, Bedog, Sleman, Yogyakarta saat misa dilaksanakan. Umat yang sedang menghadiri misa terluka, begitu pula dengan Pastor Karl-Edmund Prier SJ, biasa dipanggil Romo Prier, yang sedang memimpin misa.

Kompas TV Tiga tahun pemerintahan Jokowi-JK, persoalan terhadap kehadiran kelompok-kelompok radikal yang mengancam keberagaman di Indonesia masih muncul.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Nasional
Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Sinyal Kepemimpinan Lemah

Usul Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Sinyal Kepemimpinan Lemah

Nasional
Dubes Palestina Sindir Joe Biden yang Bersimpati Dekat Pemilu

Dubes Palestina Sindir Joe Biden yang Bersimpati Dekat Pemilu

Nasional
Di Hadapan Relawan, Ganjar: Politik Itu Ada Moral, Fatsun dan Etika

Di Hadapan Relawan, Ganjar: Politik Itu Ada Moral, Fatsun dan Etika

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com