JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Komisi III dari Fraksi PDI Perjuangan Arteria Dahlan mengaku sedih karena akan berpisah dengan Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Budi Waseso.
Sebab Buwas, sapaan akrab Budi Waseso, akan memasuki masa pensiun dalam waktu dekat dan purna tugas dari lembaga asalnya yakni Kepolisan.
"Komisi III akan minta perpanjangan (masa jabatan Buwas) kepada Presiden," ujar Arteria di Kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Rabu (7/2/2018).
Meski begitu, Komisi III menyerahkan keputusan kepada Presiden Joko Widodo. Bila permintaan itu ditolak, maka Komisi III akan meminta Presiden agar pengganti Buwas adalah orang yang kompeten dan berani.
"Karena narkoba setiap menit varian nambah lagi. Bisa mempergunakan hukum dan harus berani menggunakan hukum itu," kata dia.
Selama dipimpin Buwas dua setengah tahun terakhir, menurut Arteria, BNN menunjukan kinerja yang cemerlang. Dari target 100 kasus, kini kasus yang ditandatangani BNN mencapai lebih dari 1.000 kasus.
(Baca juga: Akan Pensiun pada Maret 2018, Buwas Surati Jokowi soal Kriteria Kepala BNN)
Oleh karena itu, Komisi III, ucap dia, akan segera menyurati Presiden agar pengganti Buwas nantinya benar-benar orang yang mampu membawa kinerja BNN lebih baik.
Sebelumnya, Buwas mengaku telah mengirimkan surat kepada Presiden Joko Widodo soal kriteria penggantinya.
"Saya sudah memberikan surat pada Pak Presiden tentang kriteria yang bisa kira-kira menjadi pedoman Beliau lah. Masukan untuk mengganti saya nanti karena tidak mungkin saya terus," kata Budi Waseso di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (6/2/2018).
Ia menginginkan ada regenerasi yang berkelanjutan di BNN sehingga lembaga tersebut mampu mengatasi peredaran narkotika secara efektif.
Buwas yakin akan semakin banyak sosok muda yang potensial untuk memimpin BNN.
Menurut dia, para personel BNN sudah memahami duduk persoalan peredaran narkotika di Indonesia sehingga mereka layak memimpin BNN.