Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pusako: Sensitivitas Etik Hakim Konstitusi Harus Lebih Tinggi

Kompas.com - 07/02/2018, 20:47 WIB
Estu Suryowati,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Pusat Studi Konstitusi (Pusako) Fakultas Hukum Universitas Andalas Feri Amsari mengatakan, sensitivitas etik hakim konstitusi seharusnya lebih tinggi dibandingkan dengan penyelenggara negara yang lain.

Pasalnya hakim-hakim konstitusi inilah yang memiliki wewenang menilai, mengadili, dan memutus pelanggaran etik, bahkan yang dilakukan oleh Presiden.

"Dalam Undang-undang Dasar, presiden itu bisa di-impeach bila melakukan perbuatan tercela," kata Feri di Jakarta Rabu (7/2/2018).

Adapun pihak yang berwenang menilai, mengadili dan memutuskan bahwa Presiden telah melakukan perbuatan tercela dan oleh karenanya layak dimakzulkan adalah hakim Mahkamah Konstitusi (MK).

(Baca juga: Perludem: Pelanggaran Etik Arief Hidayat Berpotensi Bikin Gonjang-ganjing)

"Bagaimana mungkin dia bisa menilai, mengadili seseorang sudah tidak layak lagi menjadi Presiden karena melakukan perbuatan tercela, jika sensitivitas terhadap perbuatan tercela itu sudah tidak ada di dalam dirinya?" lanjut Feri.

Dalam konstitusi pun secara eksplisit juga disebutkan syarat menjadi hakim MK. Atas dasar itu, Feri mengatakan, sangat aneh jika sampai sekarang Ketua MK Arief Hidayat tidak menyadari telah melakukan perbuatan tercela dan mundur dari jabatannya.

"Perbuatan tercela kalau dilakukan Presiden mereka mau berhentikan. Tetapi mengapa kalau mereka melakukan perbuatan tercela tidak mau diberhentikan?" ucap Feri.

Sementara itu, Direktur Eksekutif Lingkar Madani Indonesia Ray Rangkuti meminta agar Arief tidak berfikiran bahwa desakan untuk mundur sarat kepentingan politis. Menurut Ray, desakan agar Arief mundur tak lain untuk menyelamatkan marwah MK.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jokowi Tak Lagi Dianggap Kader, PDI-P: Loyalitas Sangat Penting

Jokowi Tak Lagi Dianggap Kader, PDI-P: Loyalitas Sangat Penting

Nasional
PPP Buka Peluang Usung Sandiaga jadi Cagub DKI

PPP Buka Peluang Usung Sandiaga jadi Cagub DKI

Nasional
Soal Jokowi dan PDI-P, Joman: Jangan karena Beda Pilihan, lalu Dianggap Berkhianat

Soal Jokowi dan PDI-P, Joman: Jangan karena Beda Pilihan, lalu Dianggap Berkhianat

Nasional
Surya Paloh Buka Peluang Nasdem Usung Anies pada Pilkada DKI

Surya Paloh Buka Peluang Nasdem Usung Anies pada Pilkada DKI

Nasional
Dukung Prabowo-Gibran, Surya Paloh Sebut Nasdem Belum Dapat Tawaran Menteri

Dukung Prabowo-Gibran, Surya Paloh Sebut Nasdem Belum Dapat Tawaran Menteri

Nasional
PKS: Pak Anies Sudah Jadi Tokoh Nasional, Kasih Kesempatan Beliau Mengantarkan Kader Kami Jadi Gubernur DKI

PKS: Pak Anies Sudah Jadi Tokoh Nasional, Kasih Kesempatan Beliau Mengantarkan Kader Kami Jadi Gubernur DKI

Nasional
Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti Juga Kebagian

Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti Juga Kebagian

Nasional
Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

Nasional
Joman: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Joman: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Nasional
Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Nasional
5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

Nasional
Deretan Mobil Mewah yang Disita dalam Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Deretan Mobil Mewah yang Disita dalam Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Nasional
[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com