Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penjelasan Imigrasi Soal Jurnalis BBC yang Dilarang Meliput di Papua

Kompas.com - 05/02/2018, 16:33 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Buntut cuitan terkait kasus gizi buruk di Kabupaten Asmat, Provinsi Papua, Jurnalis BBC, Rebecca Alice Henschke untuk sementara ini dibatasi berkunjung ke Papua.

Hal tersebut disampaikan Kepala Bagian Humas Direktorat Jenderal Imigrasi Kementerian Hukum dan HAM Agung Sampurno.

"Dia tidak dilarang melakukan kegiatan jurnalistik, hanya saja dibatasi, beliau tidak bisa ke Papua sekarang ini," kata Agung, saat dihubungi Kompas.com, Senin (5/2/2018).

Pihaknya mempersilahkan Rebecca melakukan kegiatan jurnalistik di daerah lain kecuali Papua. Pembatasan Rebecca ke Papua disebut sebagai bentuk pertanggungjawaban.

Keputusan ini diambil setelah sponsor Rebecca dipanggil Imigrasi untuk dimintakan keterangan. Permasalahan itu sudah dikoordinasikan dengan sponsor Rebecca.

Dia enggan menyebut apakah sponsor Rebecca yang dia maksud yakni kantor berita BBC. Agung sekaligus meluruskan bahwa pihaknya tidak menahan paspor Rebecca.

Selama interview soal kasus ini, paspor Rebecca memang berada di Imigrasi. Namun, setelah pertemuan dengan pihak sponsor, paspor Rebecca sudah dikembalikan.

(Baca juga: Imigrasi Tahan Paspor Jurnalis Asing karena Tweet Negatif soal Bencana Asmat)

Agung menyatakan, keberadaan Rebecca di Indonesia dinyatakan legal.

"Secara ketentuan tidak ada ketentuan ke-Imigrasian yang dilanggar. Hanya saja, perbuatan dari Mbak Rebecca tidak sesuai dengan peraturan perundangan yang ada," ujar Agung.

Rebecca juga dinilai tidak menghargai yang sudah dilakukan pemerintah Indonesia dalam menangani gizi buruk di Asmat.

Menurut Agung, Rebecca sudah mengakui kesalahannya. Dalam mengajukan visa, lanjut Agung, ada ketentuan yang harusnya dipahami Rebecca.

Di antaranya, yang bersangkutan harus menghormati pemerintah dan aturan perundang-undangan di Indonesia.

"Nah, itu yang dilanggar Mbak Rebecca," kata dia.

 

Diawasi Tim Pora

Dalam akun pribadinya, Rebecca menuliskan: "Inilah bantuan yang masuk untuk anak-anak dengan gizi buruk, di Papua, mie instan, soft drink, dan biskuit super manis."

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Nasional
Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Nasional
Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Nasional
Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Nasional
Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Nasional
Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Nasional
Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Nasional
Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Nasional
Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com