JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah menyindir pimpinan partai politik yang saat ini hanya mengincar posisi bakal calon wakil presiden.
Ia menilai, seharusnya para pimpinan partai politik berani memposisikan dirinya sebagai bakal calon presiden untuk menantang Joko Widodo sebagai petahana.
"Kalau orang hanya mendorong dirinya menjadi wakil, artinya tidak ada kontestasi dan mengikuti agenda orang yang sudah ada," kata Fahri saat dihubungi, Kamis (1/2/2018).
"Padahal, kita memerlukan perdebatan yang fresh tentang rencana baru, inisiatif baru, rancangan baru dalam menghadapi Indonesia yang persoalannya makin lama makin kompleks," lanjut dia.
Baca juga: Fadli Zon: Prabowo Makin Siap Jadi Capres, Jokowi Cukup Satu Periode
Dengan mendorong tokoh-tokoh parpol untuk menjadi capres, menurut Fahri, masyarakat akan mempunyai banyak pilihan alternatif.
Setiap capres yang bertarung bisa adu gagasan memimpin Indonesia ke depannya.
"Jika tidak begitu, kontestasinya nanti tidak ada," kata Fahri.
Baca juga: Soal Deklarasi Capres, Prabowo Sebut Agustus Masih Lama
Meski demikian, ia mengakui, pada akhirnya capres yang ada akan mengerucut menjadi maksimal empat.
Sebab, UU membatasi partai politik atau gabungan partai politik harus memiliki 20 persen kursi DPR untuk mengusung pasangan capres dan cawapres.
"Makanya partai yang sepuluh ini ada baiknya kalau semua orang memakai partainya, meskipun tiketnya tidak utuh, karena tidak satu pun partai yang tiketnya utuh tapi mereka berani mencalonkan diri menjadi capres. Itu yang kita tunggu," kata dia.