Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kejagung Siapkan Jaksa Khusus untuk Tangani Perkara Pilkada 2018

Kompas.com - 10/01/2018, 06:52 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Jaksa Agung Muhammad Prasetyo mengatakan, Kejaksaan Agung mulai mempersiapkan diri menghadapi proses Pilkada Serentak 2018.

Ia telah menyiapkan jaksa khusus untuk menangani dugaan pelanggaran pidana pemilu selama pilkada berlangsung.

"Kami siapkan jaksa khusus yang akan ditugaskan penuh dalam Sentra Gakkumdu," ujar Prasetyo di Kejaksaan Agung, Jakarta, Selasa (9/1/2018).

Prasetyo mengatakan, tugas jaksa dalam Sentra Penegakan Hukum Terpadu (Sentra Gakkumdu) untuk memastikan Pilkada Serentak 2018 berlangsung dengan aman dan nyaman.

Baca juga: Pilkada Serentak 2018, Polri Cermati Ancaman Hoaks yang Beredar

Apalagi, dalam dua tahun ke depan, Indonesia menjalani tahun politik. Usai pilkada serentak, disusul pemilihan legislatif dan pemilihan presiden pada tahun 2019.

"Kami berharap penyelenggaraan tahun ini akan berlangsung baik, aman, dan tidak ada gangguan atau permasalahan berarti," kata Prasetyo.

Dalam perkara pelanggaran pemilu, kata Prasetyo, penegak hukum menghadapi waktu yang terbatas.

Dengan demikian, pelanggaran pidana pemilu harus bisa diselesaikan dalam waktu singkat.

Baca juga: Jelang Pilkada Serentak, Menkumham Minta Jajarannya Netral

Ia memastikan, penegak hukum, khususnya jaksa, hadir dalam setiap tahapan, mulai dari pendaftaran, kampanye, pemungutan suara, penghitungan suara, hingga pengesahan kepala daerah terpilih.

Tahapan-tahapan tersebut sama-sama menimbulkan kerawanan keamanan.

"Kami instruksikan jajaran intelijen di seluruh Indonesia untuk tingkatkan koordnasi dengan jajaran forum komunikasi intelijen daerah," kata Prasetyo.

Kompas TV Terkait pengganti Khofifah, JK belum bersedia membahasnya.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com