JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengumumkan pasangan calon gubernur dan calon wakil gubernur 17 yang akan berkontestasi di Pilkada Serentak 2018. Pengumumkan disampaikan SBY daerah di Wisma Proklamasi 41, Menteng, Jakarta Pusat.
Namun, dalam kesempatan tersebut ,Demokrat tak turut menghadirkan pasangan calon yang diusung dan didukung. Mereka akan diundang secara resmi setelah resmi ditetapkan sebagai pasangan calon oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU).
"Setelah KPU menetapkan beliau-beliau sebagai calon tetap, definitif kami akan mengundang secara resmi di Jakarta untuk saya, sebagai pemimpin Partai Demokrat, bisa memberikan endorsement yang resmi dan kenapa kami mengusung pasangan calon-calon itu," ujar SBY, Minggu (7/1/2018).
Baca juga : Kasus Wali Kota Samarinda, Demokrat Ingatkan agar Tak Ada Kriminalisasi
SBY sekaligus menampik adanya pandangan-pandangan bahwa Demokrat suka mengusung calon kepala daerah "outsourcing" atau bukan kadernya. Menurutnya, dari 17 daerah yang menyelenggarakan Pemilihan Gubernur, 14 di antaranya merupakan kader.
"Itu sama dengan 82 persen. Hanya tiga yang bukan kader. Tapi tidak apa-apa kami dukung. Sekali lagi, mayoritas tetap kader," tuturnya.
Adapun dari 14 kader tersebut, empat di antaranya adalah kader baru. Presiden keenam RI itu menuturkan, mayoritas calon yang diusungnya adalah petahana atau incumbent. Misalnya calon gubernur Papua, Lampung, Sumatera Selatan, dan lainnya.
"Dan banyak lagi bupati dan walikota incumbent. Kader Demokrat tetap prioritas," kata SBY.
Baca juga : Demokrat Beberkan Tiga Perlakuan Tak Adil Aparat Penegak Hukum
Berikut 17 pasangan calon gubernur dan calon wakil gubernur yang diusung dan didukung Demokrat.
1. Papua: Lukas Enembe dan Klemen Tinal. (Demokrat, PKPI, PKS, Hanura, PAN, PKB, Golkar, PKB, Nasdem, dan Gerindra).
2. Maluku Utara: Burhan Abdurrahman dan Ishak Jamaluddin. (Demokrat, PBB, PKPI, Hanura, dan PKB).
3. Maluku: Said Assegaf dan Anderias Rentanubun. (Golkar dan PKS).
4. Nusa Tenggara Timur: Benediktus Kabur Harman dan Benny Alexander Litelnoni. (Demokrat, PKPI dan PKS).
5. Nusa Tenggara Barat: Zulkieflimansyah dan Siti Rohmi Djalilah. (Demokrat dan PKS).
6. Bali: Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra dan I Ketut Sudikarta. (Nasdem, Gerindra, PBB, Golkar, dan PKS).
7. Sulawesi Selatan: Ichsan Yasin Limpo dan Andi Kahar Mudzakkar.