JAKARTA, KOMPAS.com - Pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Jawa Barat, TB Hasanuddin dan Anton Charliyan, tak khawatir dihantam isu suku, agama dan ras dalam putaran pemilihan kepala daerah. Keduanya optimistis dapat merangkul berbagai lapisan masyarakat di Jawa Barat, khususnya penduduk yang mayoritas beragama Muslim.
"Catat ya, kami orang Islam sejak kami lahir, saya sudah 63 tahun dan kangAanton sudah 57 tahun, jadi jangan mempermasalahkan keislaman kami," kata TB Hasanuddin di Kantor DPP PDI Perjuangan di Lenteng Agung, Jakarta, Minggu (7/1/2018).
Apalagi, menurut Hasanuddin, dia dan Anton Charliyan sama-sama lahir di Jawa Barat. Keduanya juga pernah bertugas di Jawa Barat, sehingga mengenal dengan baik seluk-beluk di Jawa Barat.
Baca juga : PDI-P Usung TB Hasanuddin dan Anton Charliyan untuk Pilkada Jabar
Anton Charliyan sendiri menyatakan bahwa ia tidak memiliki masalah dengan siapa pun, termasuk dengan ormas-ormas keagamaan yang pernah bersingungan di Jawa Barat.
Saat itu, Anton masih menjabat sebagai Kepala Kepolisian Daerah Jawa Barat.
"Siapa bilang ada masalah? Saya sendiri masih darah pesantren Suralaya. Saya tidak ada masalah, justru kalau ada yang mempermasalahkan, itu yang harus dipesantrenkan lagi, mengkaji diri lagi," kata Anton.
Sebelumnya, Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri resmi mengusung Mayor Jenderal TNI (Purn) TB Hasanuddin sebagai calon gubernur Jawa Barat. Hasanuddin akan didampingi oleh Inspektur Jenderal (Pol) Anton Charliyan.