Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Megawati Setir VW Kodok dan Hilang dari Kawalan Paspampres

Kompas.com - 04/01/2018, 18:22 WIB
Rakhmat Nur Hakim

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Mantan Komandan Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) di era Kepresidenan Megawati Soekarnoputri, Nono Sampono, punya sejumlah kisah menarik saat mengawal putri Bung Karno itu.

Suatu ketika, Megawati pernah menyetir mobilnya sendiri ke Bogor tanpa pengawalan Paspampres.

Presiden kelima RI tersebut menyetir sendiri mobil VW (Volks Wagen) kodoknya. Nono pun membenarkan peristiwa itu.

"Benar," kata Nono saat menghadiri peringatan hari jadi Paspampres ke-72 di Mako Paspampres, Tanah Abang, Jakarta, Kamis (4/1/2018).

Nono mengisahkan, saat itu sepertinya Megawati hendak bernostalgia dengan VW kodok miliknya. Namun saat itu Nono tetap memastikan keselamatan dan keamanan Megawati meski menyetir mobil sendiri.

(Baca juga : HUT Ke-72 Tahun, Paspampres Terus Mawas Diri)

Saat itu Megawati tetap ditemani oleh ajudannya dan satu personil pengamanan lainnya. Nono pun tetap mengontrol jalur yang dilalui Megawati.

Ia juga mengisahkan kebiasaan Megawati yang sering menyantap makanan di pinggir jalan.

Karena itu Paspampres beberapa kali harus memberhentikan iring-iringan kendaraan beserta mobil yang ditumpangi Megawati di tengah perjalanan.

Biasanya, kata Nono, Megawati suka menyantap nasi goreng di pinggir jalan. Terkadang Megawati juga minta mobilnya diberhentikan untuk membeli bunga.

"Beliau tiba-tiba minta berhenti di jalan. Misalkan contoh ya, ingin makan enak di jalan. Ya sering. Itu satu. Yang kedua ingin beli kembang. Beliau kan senang kembang. Beliau juga bilang jangan dibikin (seperti) burung dalam sangkar emas," lanjut Nono.

Kompas TV Wapres Jusuf Kalla berlibur di kawasan Nusa Dua, Bali.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Surya Paloh Sedih SYL Pakai Duit Kementan untuk Keperluan Keluarga: Saya Mampu Bayarin kalau Diminta

Surya Paloh Sedih SYL Pakai Duit Kementan untuk Keperluan Keluarga: Saya Mampu Bayarin kalau Diminta

Nasional
Hari Tuna Sedunia, Kementerian KP Siap Dorong Kualitas, Jangkauan, dan Keberlanjutan Komoditas Tuna Indonesia

Hari Tuna Sedunia, Kementerian KP Siap Dorong Kualitas, Jangkauan, dan Keberlanjutan Komoditas Tuna Indonesia

Nasional
Sebut Suaranya Pindah ke PDI-P, PAN Minta Penghitungan Suara Ulang di Dapil Ogan Komering Ilir 6

Sebut Suaranya Pindah ke PDI-P, PAN Minta Penghitungan Suara Ulang di Dapil Ogan Komering Ilir 6

Nasional
Jokowi Teken UU Desa Terbaru, Kades Bisa Menjabat Hingga 16 Tahun

Jokowi Teken UU Desa Terbaru, Kades Bisa Menjabat Hingga 16 Tahun

Nasional
Soal Lebih Baik Nasdem Dalam Pemerintah atau Jadi Oposisi, Ini Jawaban Surya Paloh

Soal Lebih Baik Nasdem Dalam Pemerintah atau Jadi Oposisi, Ini Jawaban Surya Paloh

Nasional
Sentil Pihak yang Terlambat, MK: Kalau di Korea Utara Ditembak Mati

Sentil Pihak yang Terlambat, MK: Kalau di Korea Utara Ditembak Mati

Nasional
Giliran Ketua KPU Kena Tegur Hakim MK lantaran Izin Tinggalkan Sidang Sengketa Pileg

Giliran Ketua KPU Kena Tegur Hakim MK lantaran Izin Tinggalkan Sidang Sengketa Pileg

Nasional
Panji Gumilang Gugat Status Tersangka TPPU, Sebut Polisi Tak Penuhi 2 Alat Bukti

Panji Gumilang Gugat Status Tersangka TPPU, Sebut Polisi Tak Penuhi 2 Alat Bukti

Nasional
Sidang Administrasi Selesai, PTUN Minta PDI-P Perbaiki Gugatan terhadap KPU

Sidang Administrasi Selesai, PTUN Minta PDI-P Perbaiki Gugatan terhadap KPU

Nasional
Bamsoet Apresiasi Sikap Koalisi Perubahan Akui Kemenangan Prabowo-Gibran

Bamsoet Apresiasi Sikap Koalisi Perubahan Akui Kemenangan Prabowo-Gibran

Nasional
PDI-P Harap PTUN Tidak Biarkan Pelanggaran Hukum yang Diduga Dilakukan KPU

PDI-P Harap PTUN Tidak Biarkan Pelanggaran Hukum yang Diduga Dilakukan KPU

Nasional
KPK Sebut SPDP Kasus Korupsi di PDAM Boyolali Hoaks

KPK Sebut SPDP Kasus Korupsi di PDAM Boyolali Hoaks

Nasional
Kompolnas Dorong Motif Bunuh Diri Brigadir RAT Tetap Diusut meski Penyelidikan Kasus Dihentikan

Kompolnas Dorong Motif Bunuh Diri Brigadir RAT Tetap Diusut meski Penyelidikan Kasus Dihentikan

Nasional
Airin Hadir di Taaruf Muhaimin Bersama Calon Kepala Daerah

Airin Hadir di Taaruf Muhaimin Bersama Calon Kepala Daerah

Nasional
Sentil KPU, Hakim MK Arief Hidayat: Sudah Hadir Ya Setelah Viral Saya Marahi

Sentil KPU, Hakim MK Arief Hidayat: Sudah Hadir Ya Setelah Viral Saya Marahi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com