Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kata Komandan Paspampres soal Pengamanan Presiden di Tahun Politik

Kompas.com - 04/01/2018, 11:31 WIB
Rakhmat Nur Hakim

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Komandan Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) Mayjen TNI (Mar) Suhartono mengatakan, tak ada perbedaan dalam pengamanan terhadap Presiden Jokowi pada tahun politik.

Ia mengatakan, Paspampres tak pernah membedakan pengamanan presiden berdasarkan tahun politik atau bukan.

Suhartono menegaskan, pengamanan presiden sudah memiliki standar operasional prosedur tetap yang selalu dijalankan.

"Kami dalam tingkat kewaspadaan. Tidak atau jangan sampai ada sedikitpun celah dalam pengamanan atau ada sisi-sisi lemah. Itu sepanjang masa. Bukan karena tahun politik atau tidak tahun politik," kata Suhartono, seusai memberi sambutan pada hari jadi ke-72 Paspamres, di Mako Paspampres, Tanah Abang, Jakarta, Kamis (4/1/2018).

Baca juga: Jelang Tahun Politik, DPR Diminta Buat Target Kinerja Lebih Realistis

Suhartono mengatakan, jika pengamanan presiden dibedakan berdasarkan tahun politik atau bukan, justru bisa menimbulkan kelengahan. 

Oleh karena itu, Paspampres selalu menganggap setiap operasi pengamanan adalah hal baru yang harus dilakukan sesuai prosedur yang ada.

Ia juga mengatakan, Paspampres juga memiliki standar pengamanan saat Presiden berada di tengah kerumunan masyarakat.

Hal itu termasuk pada tahun politik, di mana Presiden akan semakin sering berada di tengah masyarakat. 

"Sehingga tahapan mulai dari penyiapan acara, sampai dengan pelaksanaan, sampai dengan pengakhiran, selalu kami laksanakan sesuai dengan prosedur," lanjut dia.

Kompas TV Wakil Presiden Jusuf Kalla menjamin kondisi keamanan dan perekonomian dalam negeri akan kondusif pada tahun 2018.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

ICW Dorong Polda Metro Dalami Indikasi Firli Bahuri Minta Rp 50 M Ke SYL

ICW Dorong Polda Metro Dalami Indikasi Firli Bahuri Minta Rp 50 M Ke SYL

Nasional
Sertijab 4 Jabatan Strategis TNI: Marsda Khairil Lubis Resmi Jabat Pangkogabwilhan II

Sertijab 4 Jabatan Strategis TNI: Marsda Khairil Lubis Resmi Jabat Pangkogabwilhan II

Nasional
Hasto Beri Syarat Pertemuan Jokowi-Megawati, Relawan Joman: Sinisme Politik

Hasto Beri Syarat Pertemuan Jokowi-Megawati, Relawan Joman: Sinisme Politik

Nasional
Menerka Nasib 'Amicus Curiae' di Tangan Hakim MK

Menerka Nasib "Amicus Curiae" di Tangan Hakim MK

Nasional
Sudirman Said Akui Partai Koalisi Perubahan Tak Solid Lagi

Sudirman Said Akui Partai Koalisi Perubahan Tak Solid Lagi

Nasional
Puncak Perayaan HUT Ke-78 TNI AU Akan Digelar di Yogyakarta

Puncak Perayaan HUT Ke-78 TNI AU Akan Digelar di Yogyakarta

Nasional
Jelang Putusan Sengketa Pilpres, Sudirman Said Berharap MK Penuhi Rasa Keadilan

Jelang Putusan Sengketa Pilpres, Sudirman Said Berharap MK Penuhi Rasa Keadilan

Nasional
Sejauh Mana 'Amicus Curiae' Berpengaruh pada Putusan? Ini Kata MK

Sejauh Mana "Amicus Curiae" Berpengaruh pada Putusan? Ini Kata MK

Nasional
Alasan Prabowo Larang Pendukungnya Aksi Damai di Depan MK

Alasan Prabowo Larang Pendukungnya Aksi Damai di Depan MK

Nasional
TKN Prabowo Sosialisasikan Pembatalan Aksi di MK, Klaim 75.000 Pendukung Sudah Konfirmasi Hadir

TKN Prabowo Sosialisasikan Pembatalan Aksi di MK, Klaim 75.000 Pendukung Sudah Konfirmasi Hadir

Nasional
Tak Berniat Percepat, MK Putus Sengketa Pilpres 22 April

Tak Berniat Percepat, MK Putus Sengketa Pilpres 22 April

Nasional
Prabowo Klaim Perolehan Suaranya yang Capai 58,6 Persen Buah dari Proses Demokrasi

Prabowo Klaim Perolehan Suaranya yang Capai 58,6 Persen Buah dari Proses Demokrasi

Nasional
Hakim MK Hanya Dalami 14 dari 33 'Amicus Curiae'

Hakim MK Hanya Dalami 14 dari 33 "Amicus Curiae"

Nasional
Dituduh Pakai Bansos dan Aparat untuk Menangi Pemilu, Prabowo: Sangat Kejam!

Dituduh Pakai Bansos dan Aparat untuk Menangi Pemilu, Prabowo: Sangat Kejam!

Nasional
Sebut Pemilih 02 Terganggu dengan Tuduhan Curang, Prabowo: Jangan Terprovokasi

Sebut Pemilih 02 Terganggu dengan Tuduhan Curang, Prabowo: Jangan Terprovokasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com