Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pilkada Kaltim, Gerindra, PKS, dan PAN Dukung Isran Noor-Hadi Mulyadi

Kompas.com - 27/12/2017, 20:01 WIB
Nabilla Tashandra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Partai Gerindra, Partai Keadilan Sejahtera (PKS), dan Partai Amanat Nasional (PAN) resmi mendukung pasangan Isran Noor dan Hadi Mulyadi sebagai calon gubernur untuk Pilkada Kalimantan Timur 2018.

Pasangan itu diumumkan langsung oleh Presiden PKS Sohibul Iman di kantor DPP PKS Jalan TB Simatupang Nomor 82, Jakarta Selatan, Rabu (27/12/2017).

"Bapak Isran Noor dan Bapak Hadi Mulyadi calon gubernur dan calon wakil gubernur Kalimantan Timur," kata Sohibul, Rabu.

Isran merupakan mantan Bupati Kutai Timur. Sedangkan Hadi merupakan Anggota DPR RI dari Fraksi PKS. Ia juga pernah menjabat Ketua DPW PKS Kaltim.

Baca juga : Buka Kongres Luar Biasa, Isran Noor Salah Sebut Kepanjangan PKPI

Kalimantan Timur merupakan satu dari lima provinsi dimana PKS berkoalisi dengan Gerindra dan PAN. Deklarasi hari ini merupakan tindak lanjut dari kesepakatan tiga partai yang disampaikan, Minggu (24/12/2017).

Adapun empat daerah lainnya adalah Sumatera Utara, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Maluku Utara.

Baca juga : Sutiyoso Beri Tugas Khusus untuk Isran Noor agar PKPI Masuk ke Senayan

Tiga partai tersebut juga akan berkoalisi untuk Pilkada Jawa Timur. Namun, Sohibul mengatakan pihaknya masih belum menetapkan pilihan karena Jatim termasuk daerah yang sangat kompleks.

Saat ini, tiga partai tersebut dihadapkan pada pilihan antara Saifullah Yusuf alias Gus Ipul atau Khofifah Indar Parawansa. Namun, di samping dua opsi tersebut, PKS bersama dua partai lainnya masih mempertimbangkan memunculkan poros tengah.

"Di antara kami masih ada yang ingin memunculkan poros ketiga. Untuk itu kami belum bisa mengumumkan," tuturnya.

Kompas TV Peta politik pemilihan Kepala Daerah Jawa Barat berubah setelah Golkar menarik dukungan kepada Ridwan Kamil.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Refly Harun Anggap PKB dan Nasdem 'Mualaf Oposisi'

Refly Harun Anggap PKB dan Nasdem "Mualaf Oposisi"

Nasional
Berharap Anies Tak Maju Pilkada, Refly Harun: Levelnya Harus Naik, Jadi 'King Maker'

Berharap Anies Tak Maju Pilkada, Refly Harun: Levelnya Harus Naik, Jadi "King Maker"

Nasional
Perkara Besar di Masa Jampidum Fadil Zumhana, Kasus Sambo dan Panji Gumilang

Perkara Besar di Masa Jampidum Fadil Zumhana, Kasus Sambo dan Panji Gumilang

Nasional
Refly Harun: Anies Tak Punya Kontrol Terhadap Parpol di Koalisi Perubahan

Refly Harun: Anies Tak Punya Kontrol Terhadap Parpol di Koalisi Perubahan

Nasional
Verifikasi Bukti Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai, Warga Akan Didatangi Satu-satu

Verifikasi Bukti Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai, Warga Akan Didatangi Satu-satu

Nasional
Indonesia Dorong Pemberian Hak Istimewa ke Palestina di Sidang PBB

Indonesia Dorong Pemberian Hak Istimewa ke Palestina di Sidang PBB

Nasional
Beban Melonjak, KPU Libatkan PPK dan PPS Verifikasi Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai

Beban Melonjak, KPU Libatkan PPK dan PPS Verifikasi Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai

Nasional
Peran Kritis Bea Cukai dalam Mendukung Kesejahteraan Ekonomi Negara

Peran Kritis Bea Cukai dalam Mendukung Kesejahteraan Ekonomi Negara

Nasional
Refly Harun Ungkap Bendera Nasdem Hampir Diturunkan Relawan Amin Setelah Paloh Ucapkan Selamat ke Prabowo

Refly Harun Ungkap Bendera Nasdem Hampir Diturunkan Relawan Amin Setelah Paloh Ucapkan Selamat ke Prabowo

Nasional
UU Pilkada Tak Izinkan Eks Gubernur Jadi Cawagub, Wacana Duet Anies-Ahok Buyar

UU Pilkada Tak Izinkan Eks Gubernur Jadi Cawagub, Wacana Duet Anies-Ahok Buyar

Nasional
Jemaah Haji Tak Punya 'Smart Card' Terancam Deportasi dan Denda

Jemaah Haji Tak Punya "Smart Card" Terancam Deportasi dan Denda

Nasional
Sebelum Wafat, Jampidum Kejagung Sempat Dirawat di RSCM 2 Bulan

Sebelum Wafat, Jampidum Kejagung Sempat Dirawat di RSCM 2 Bulan

Nasional
Jampidum Kejagung Fadil Zumhana Meninggal Dunia

Jampidum Kejagung Fadil Zumhana Meninggal Dunia

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, PKS: Kontrol Terhadap Pemerintah Wajib

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, PKS: Kontrol Terhadap Pemerintah Wajib

Nasional
Istri di Minahasa Dibunuh karena Mengigau, Komnas Perempuan Sebut Fenomena Femisida

Istri di Minahasa Dibunuh karena Mengigau, Komnas Perempuan Sebut Fenomena Femisida

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com