Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Suasana Sidang Dakwaan Novanto di Tengah Kebingungan Hakim

Kompas.com - 13/12/2017, 13:15 WIB
Abba Gabrillin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ruang sidang Kusuma Atmadja di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta mendadak ramai dan penuh sesak, Rabu (13/12/2017). Barisan fotografer dan awak media berjejal mencari celah untuk memotret dan merekam jalannya persidangan.

Setelah hakim mengetuk palu tanda dimulainya persidangan, Setya Novanto yang mengenakan kemeja putih dihadirkan di kursi terdakwa.

Persidangan kali ini memang berlangsung tidak pada umumnya. Drama proses hukum terhadap Ketua nonaktif DPR RI itu kini terjadi di tengah persidangan yang terhormat.

Sebelum dakwaan dibacakan jaksa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Novanto mengeluh sakit. Dia tak menjawab pertanyaan apa pun yang diajukan hakim.

(Baca juga: Tak Mau Jawab Pertanyaan, Setya Novanto Disindir Hakim)

Peristiwa tersebut semakin memancing antusias pengunjung sidang. Beberapa mencoba menaiki kursi pengunjung untuk merekam menggunakan kamera ponsel.

Aksi para pengunjung sidang tersebut sempat membuat petugas pengamanan dan kepolisian bekerja ekstra.

Tersangka kasus korupsi proyek e-KTP, Setya Novanto memasuki ruang sidang di Gedung Pengadilan Tipikor, Jakarta, Rabu (13/12/2017). Setya Novanto akan menghadapi sidang pembacaan dakwaan oleh jaksa penuntut umum.KOMPAS.com/GARRY ANDREW LOTULUNG Tersangka kasus korupsi proyek e-KTP, Setya Novanto memasuki ruang sidang di Gedung Pengadilan Tipikor, Jakarta, Rabu (13/12/2017). Setya Novanto akan menghadapi sidang pembacaan dakwaan oleh jaksa penuntut umum.
Di dalam arena sidang, majelis hakim tampak kebingungan menangani drama yang terjadi. Hakim tampak ragu untuk memilih memulai pembacaan dakwaan, atau menunda persidangan.

Adu argumentasi kemudian tersaji antara pengacara Novanto dan jaksa KPK.

Ketua majelis hakim sempat beberapa kali memanggil tim dokter KPK dan dokter dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI) untuk memberikan keterangan di persidangan. Beberapa anggota majelis hakim tampak saling berdiskusi.

(Baca juga: Drama di Awal Sidang Dakwaan Setya Novanto...)

Akhirnya, hakim memutuskan menunda sidang, untuk pemeriksaan kesehatan Novanto. Sidang diskors sementara, agar hakim dapat mengambil putusan terkait apa yang terjadi dalam persidangan.

Meski demikian, hingga dua jam berselang, tidak ada tanda-tanda sidang akan dimulai. Namun, sebagian besar pengunjung tetap bertahan di ruang sidang.

Beberapa di antaranya yakni, istri Setya Novanto, Deisti Astiani Tagor; dan Pelaksana Tugas Ketua Umum Partai Golkar, Idrus Marham.

(Baca juga: Sidang Diskors untuk Periksa Kondisi Kesehatan Setya Novanto)

Kompas TV KPK meyakini, Ketua DPR ini terlibat dalam proyek yang merugikan negara hingga Rp 2,3 triliun.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 30 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 30 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Nasional
Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Nasional
TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

Nasional
Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Nasional
PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

Nasional
Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Nasional
Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Nasional
Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Nasional
PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

Nasional
Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

Nasional
Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Nasional
Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Nasional
Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Nasional
Anies: Yang Lain Sudah Tahu Belok ke Mana, Kita Tunggu PKS

Anies: Yang Lain Sudah Tahu Belok ke Mana, Kita Tunggu PKS

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com