Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fadli Zon Mengaku Belum Pernah Besuk Setya Novanto di Rutan KPK

Kompas.com - 08/12/2017, 08:45 WIB
Rakhmat Nur Hakim

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Ketua DPR Fadli Zon membantah bahwa ia pernah membesuk Ketua DPR Setya Novanto di Rumah Tahanan KPK dan ditolak Komisi Pemberantasan Korupsi.

Ia mengaku kaget saat diberitakan ditolak KPK ketika berencana membesuk Novanto di Rutan KPK.

"Belum mengajukan atau meminta bertemu. Secara resmi ataupun tidak resmi. Saya belum pernah. Jadi, saya juga kaget ditolak. Orang saya belum pernah," kata Fadli di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (7/12/2017).

Baca: Fahri Hamzah dan Fadli Zon Ditolak Jenguk Setya Novanto 

Meski demikian, ia dan para pimpinan DPR ingin bersama-sama menjenguk Novanto. Menurut Fadli, hal itu penting dilakukan untuk menjaga silaturahim dengan Ketua Umum Partai Golkar itu.

Tersangka kasus korupsi KTP elektronik Setya Novanto berada di mobil tahan KPK seusai menjalani pemeriksaan di Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (21/11/2017). Kedatangan Setya Novanto ke KPK untuk menjalani pemeriksaan perdana sebagai tersangka kasus korupsi proyek e-KTP.KOMPAS.com/GARRY ANDREW LOTULUNG Tersangka kasus korupsi KTP elektronik Setya Novanto berada di mobil tahan KPK seusai menjalani pemeriksaan di Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (21/11/2017). Kedatangan Setya Novanto ke KPK untuk menjalani pemeriksaan perdana sebagai tersangka kasus korupsi proyek e-KTP.
Namun, Fadli mengaku masih sibuk sehingga belum memiliki waktu menyambangi Novanto.

Ia juga meminta KPK tidak menghalangi jika ada anggota DPR yang hendak membesuk.

Menurut dia, dari informasi yang didapatkannya, ada beberapa anggota DPR yang mengajukan permohonan membesuk, tetapi ditolak KPK.

Baca juga: KPK: Setya Novanto Tak Diisolasi

"Harusnya tidak perlu ya (ditolak). Kan, komunikasi perlu. Apalagi ini bukan membicarakan kasus. Kalau perlu dihadiri oleh KPK," lanjut politisi Gerindra itu.

Sebelumnya diberitakan, Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah dan Fadli Zon mendatangi gedung KPK di Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (6/12/2017), untuk menjenguk Setya Novanto yang ditahan di Rutan KPK.

Namun, pihak KPK tidak memperkenankan Fahri dan Fadli menemui Ketua DPR itu.

Baca: Fredrich Yunadi Yakin KPK Akan Kalah 2-0 Melawan Setya Novanto

Menurut Fahri, KPK beralasan bahwa hanya pihak keluarga dan kuasa hukum yang diizinkan menjenguk tersangka kasus korupsi proyek e-KTP tersebut.

"KPK ini memang aneh, ikhtiarnya mengisolasi Novanto sehingga yang boleh bertemu itu hanya istri dan lawyer-nya," kata Fahri lewat pesan singkat, Rabu (6/12/2017).

Kompas TV Pengadilan Tata Usaha Negara menolak gugatan Setya Novanto terkait pencegahan ke luar negeri.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Anggota Komisi X DPR Haerul Amri Meninggal Saat Kunjungan Kerja

Anggota Komisi X DPR Haerul Amri Meninggal Saat Kunjungan Kerja

Nasional
Polri Desak Kepolisian Thailand Serahkan Fredy Pratama ke Indonesia Jika Tertangkap

Polri Desak Kepolisian Thailand Serahkan Fredy Pratama ke Indonesia Jika Tertangkap

Nasional
Jokowi Sebut 3 Hal yang Ditakuti Dunia, Wamenkeu Beri Penjelasan

Jokowi Sebut 3 Hal yang Ditakuti Dunia, Wamenkeu Beri Penjelasan

Nasional
Soal 'Presidential Club', Djarot PDI-P: Pak Prabowo Kurang Pede

Soal "Presidential Club", Djarot PDI-P: Pak Prabowo Kurang Pede

Nasional
Polri Serahkan Kasus TPPU Istri Fredy Pratama ke Kepolisian Thailand

Polri Serahkan Kasus TPPU Istri Fredy Pratama ke Kepolisian Thailand

Nasional
Evaluasi Arus Mudik, Jokowi Setuju Kereta Api Jarak Jauh Ditambah

Evaluasi Arus Mudik, Jokowi Setuju Kereta Api Jarak Jauh Ditambah

Nasional
Prajurit TNI AL Tembak Sipil di Makassar, KSAL: Proses Hukum Berjalan, Tak Ada yang Kebal Hukum

Prajurit TNI AL Tembak Sipil di Makassar, KSAL: Proses Hukum Berjalan, Tak Ada yang Kebal Hukum

Nasional
Demokrat Tak Keberatan PKS Gabung Pemerintahan ke Depan, Serahkan Keputusan ke Prabowo

Demokrat Tak Keberatan PKS Gabung Pemerintahan ke Depan, Serahkan Keputusan ke Prabowo

Nasional
Polri Tangkap 28.861 Tersangka Kasus Narkoba, 5.049 di Antaranya Direhabilitasi

Polri Tangkap 28.861 Tersangka Kasus Narkoba, 5.049 di Antaranya Direhabilitasi

Nasional
Soal Kekerasan di STIP, Menko Muhadjir: Itu Tanggung Jawab Institusi

Soal Kekerasan di STIP, Menko Muhadjir: Itu Tanggung Jawab Institusi

Nasional
Pertamina Goes To Campus 2024 Dibuka, Lokasi Pertama di ITB

Pertamina Goes To Campus 2024 Dibuka, Lokasi Pertama di ITB

Nasional
Demokrat Sudah Beri Rekomendasi Khofifah-Emil Dardak Maju Pilkada Jawa Timur

Demokrat Sudah Beri Rekomendasi Khofifah-Emil Dardak Maju Pilkada Jawa Timur

Nasional
14 Negara Disebut Akan Ambil Bagian dalam Super Garuda Shield 2024

14 Negara Disebut Akan Ambil Bagian dalam Super Garuda Shield 2024

Nasional
Khofifah Ingin Duet dengan Emil Dardak, Gerindra: Kami Akan Komunikasi dengan Partai KIM

Khofifah Ingin Duet dengan Emil Dardak, Gerindra: Kami Akan Komunikasi dengan Partai KIM

Nasional
Wamenkeu Sebut Pemilu 2024 Berkontribusi Besar Dorong Pertumbuhan Ekonomi

Wamenkeu Sebut Pemilu 2024 Berkontribusi Besar Dorong Pertumbuhan Ekonomi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com