JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Komisi I DPR TB Hasanuddin menyatakan ada sejumlah tugas besar yang menanti Panglima TNI baru.
"Ada tiga hal yang utama. Yang harus nanti dilanjutkan Panglima TNI. Pertama adalah melanjutkan program Minimum Essential Force (MEF). Dan itu harus dilanjutkan. Sekarang sedikit terganggu. Targetnya belum tercapai di tahun sekarang ini," kata dia di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (15/11/2017).
Ia mengatakan Indonesia mematok target pemenuhan MEF pada tahun 2024 sehingga harus dipenuhi oleh Panglima TNI di tiap periode secara berkala.
Kedua, Hasanuddin mengatakan, Panglima TNI pengganti Jenderal Gatot Normantyo juga dituntut untuk meningkatkan profesionalisme dan disiplin parajurit TNI.
Baca juga : Pergantian Panglima TNI, Penumpukan Perwira Menengah, dan Gerbong Baru
Sebab, menurut dia, masih ada beberapa prajurit yang terlibat dalam perkelahian, kasus narkoba, dan selainnya.
Ia juga mengharapkan Panglima TNI yang baru memegang teguh Undang-undang TNI Nomor 34 Tahun 2004 dalam menjalankan tugasnya, terutama dalam menentukan tugas bagi prajurit di luar perang.
"Misalnya operasi militer selain perang. Sekarang titikberatkan saja misalnya pada proporsionalisme di lapangan sebagai prajurit TNI. Acara-acara (TNI) seperti menanam padi dan sebagainya, kalau menurut saya dikurangi," lanjut politisi PDI-P itu.