Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

1.607 Calon Hakim MA Lolos, 77 Calon Lainnya Tak Lolos

Kompas.com - 04/11/2017, 16:12 WIB
Moh. Nadlir

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Mahkamah Agung akhirnya mengumumkan hasil akhir seleksi calon hakim MA tahun anggaran 2017. Total dari 30.715 pendaftar calon hakim, 1.607 calon dinyatakan lolos, sisanya 77 calon dinyatakan tidak lolos.

Hal itu diungkapkan, Sekretaris MA, Achmad Setyo Pudjoharsoyo di gedung Media Center MA, Jakarta, Jumat malam (3/11/2017).

"Calon hakim untuk tahun 2017 ini sebanyak 1.607 dinyatakan lulus. Sedangkan 77 calon hakim di antaranya tidak dapat dinyatakan lulus. Pengumuman akan segera ditayangkan di website MA," kata Pudjo.

Calon yang tidak lolos dikarenakan beberapa hal seperti masih berstatus PNS, tidak dapat membaca kitab untuk peradilan agama, dan tidak mengikuti seleksi seluruhnya. Bagi pelamar yang dinyatakan lolos, diimbau segera melakukan registrasi ulang, paling lambat sampai dengan Senin (20/11/2017) mendatang.

"Registrasi ulang semula hanya sampai 15 November tapi diperpanjang sampai 20 November," ujar Pudjo.

Baca juga : Mahkamah Agung Jamin Tak Ada KKN dalam Seleksi Hakim Pengadilan

Usai registrasi ulang, para calon hakim akan menjalani pendidikan pra-jabatan calon hakim, tempatnya tersebar di tanah air.

Setelah itu dilanjutkan dengan pendidikan dan pelatihan calon hakim di Bogor, Jawa Barat secara bertahap sampai kembali ada tes akhir menjadi hakim.

Jika dinyatakan lolos, para calon tersebut akan ditempatkan di seluruh pengadilan yang ada di dalam negeri.

"Digodok kurang lebih sampai dua tahun atau bisa juga lebih cepat. Ini mereka dipersiapkan untuk menjadi hakim," kata dia.

Baca juga : MK: Seleksi Hakim Kewenangan Tunggal MA Tanpa Libatkan KY

"Tidak ada jaminan dia akan lolos menjadi hakim. Jadi jumlah masih bisa berkurang. Kalau lulus dikeluarkan SK dan menjadi hakim," tambahnya.

Rencananya tahun depan, juga MA akan kembali membuka pendaftaran calon hakim. Kebutuhan hakim di seluruh Indonesia sampai 2019 masih kurang dari jumlah yang ada saat ini.

"Kami masih butuh kurang lebih 2000 hakim lagi. Sampai 2019 kekurangan hakim di pengadilan tingkat pertama khususnya peradilan umum, agama, TUN," tutup dia.

Kompas TV Hakim sebagai penjaga benteng keadilan sempat dipertanyakan perlukah ada evaluasi di Mahkamah Agung.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pengusaha Hendry Lie Jadi Tersangka Kasus Korupsi Timah

Pengusaha Hendry Lie Jadi Tersangka Kasus Korupsi Timah

Nasional
Prabowo: Kami Maju dengan Kesadaran Didukung Kumpulan Tokoh Kuat, Termasuk PBNU

Prabowo: Kami Maju dengan Kesadaran Didukung Kumpulan Tokoh Kuat, Termasuk PBNU

Nasional
Prabowo: Saya Merasa Dapat Berkontribusi Beri Solusi Tantangan Bangsa

Prabowo: Saya Merasa Dapat Berkontribusi Beri Solusi Tantangan Bangsa

Nasional
Prabowo Sebut Jokowi Siapkan Dirinya Jadi Penerus

Prabowo Sebut Jokowi Siapkan Dirinya Jadi Penerus

Nasional
Prabowo mengaku Punya Kedekatan Alamiah dengan Kiai NU

Prabowo mengaku Punya Kedekatan Alamiah dengan Kiai NU

Nasional
Imigrasi Deportasi 2 WN Korsel Produser Reality Show 'Pick Me Trip in Bali'

Imigrasi Deportasi 2 WN Korsel Produser Reality Show "Pick Me Trip in Bali"

Nasional
Prabowo Berterima Kasih ke PBNU karena Komitmen Dukung Pemerintahan ke Depan

Prabowo Berterima Kasih ke PBNU karena Komitmen Dukung Pemerintahan ke Depan

Nasional
Gus Yahya: Tak Ada Peran yang Lebih Tepat bagi PBNU Selain Bantu Pemerintah

Gus Yahya: Tak Ada Peran yang Lebih Tepat bagi PBNU Selain Bantu Pemerintah

Nasional
Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

Nasional
Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

Nasional
Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Nasional
Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Nasional
Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Nasional
Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Nasional
Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com