Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Chappy Hakim
KSAU 2002-2005

Penulis buku "Tanah Air Udaraku Indonesia"

Selamat Tinggal, The Jumbo Jet

Kompas.com - 02/11/2017, 07:05 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini
EditorLaksono Hari Wiwoho

TAHUN 1986, saya mendapat tugas belajar di Inggris, berangkat dari Jakarta dengan pesawat terbang legendaris Boeing 747 Jumbo Jet pertama di dunia.

Menggunakan maskapai penerbangan Cathay Pacific, B747 berangkat dari Jakarta ke Hongkong dan kemudian langsung ke Gatwick Airport di London.

Pada penerbangan Jakarta-Hongkong, saya minta izin kepada pramugari, apakah boleh melihat kokpit seraya memperkenalkan diri sebagai pilot C-130 Hercules Angkatan Udara.

Tidak berapa lama, saya diundang oleh sang kapten pilot berkebangsaan Inggris dan kopilot senior orang Australia yang ternyata adalah mantan pilot Hercules Angkatan Udara Australia Royal Australian Air Force (RAFF).

Ini sebuah kehormatan karena saya langsung diberi tempat duduk di kokpit di tengah agak belakang dari pilot seat.

Seorang pelajar yatim piatu berprestasi (berpeci) melihat dari dekat suasana di ruang kemudi pesawat megatop B-747-400 dalam acara peresmian pengoperasian pesawat baru tersebut di Bandara Soekarno-Hatta, Jakarta, Rabu (26/1/1994). Acara yang menandai HUT Garuda ke-45 itu juga dihadiri 45 pelajar yatim piatu berprestasi se-Indonesia.ANTARA Seorang pelajar yatim piatu berprestasi (berpeci) melihat dari dekat suasana di ruang kemudi pesawat megatop B-747-400 dalam acara peresmian pengoperasian pesawat baru tersebut di Bandara Soekarno-Hatta, Jakarta, Rabu (26/1/1994). Acara yang menandai HUT Garuda ke-45 itu juga dihadiri 45 pelajar yatim piatu berprestasi se-Indonesia.
Di sela-sela kekaguman saya menyaksikan kokpit canggih B747 pada waktu itu, menjadi agak menyesal juga karena mereka menahan saya untuk mengobrol hampir sepanjang penerbangan yang sangat panjang itu, sehingga saya kehilangan waktu tidur.

Di era itu, pesawat terbang yang paling "wah" dan paling glamour memang pesawat Boeing B747 Jumbo Jet.

B747 diperkenalkan pertama kali ke publik dalam sebuah acara khusus yang sangat meriah di Washington DC pada 30 September 1968.

Penerbangan komersial menggunakan B747 baru dilaksanakan pada awal tahun 1970. Di tahun itu, Continental Airlines menerbangkan B747 untuk kali pertama dengan rute Chicago ke Honolulu Hawai, dengan singgah di Los Angeles.

Primadona dari pesawat terbang sipil komersial di era itu memang tidak beranjak dari pesawat B747 yang bergelar Sang Jumbo Jet.

Baca juga : Garuda Indonesia Pensiunkan Pesawat Boeing 747-400

Pesawat terbang raksasa bermesin empat dengan bentuk sangat artistik itu terlihat anggun sekaligus berwibawa.

Karena bentuknya yang lebih terlihat "cantik" daripada "gagah perkasa" terutama saat melayang di udara, maka kata ganti dalam bahasa Inggris untuk menyebutnya pun adalah "she" dan bukan "he".

Pesawat terbang B747 disebut juga sebagai "Big and Beautiful Birds" atau "Queen of the Sky" atau bahkan sebagai sebuah pesawat terbang yang nothing as beautiful as B747.

Akan tetapi, harus diakui bahwa B747 tidak mampu mengarungi kurun waktu 50 tahun berjaya di udara, walaupun sudah diproduksi tidak kurang dari 1.500 pesawat yang tersebar ke hampir seluruh dunia.

Semua itu tiada lain karena kemajuan dan inovasi teknologi penerbangan demikian pesat perkembangannya. Pesawat B747 yang menggunakan empat mesin jet menjadikan biaya operasionalnya sangat tinggi dalam hal pemakaian fuel dibanding kebutuhan bahan bakar bagi pesawat yang hanya bermesin dua.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Anggap Jokowi Bukan Kader Lagi, Ini Alasan PDI-P Tak Tarik Menterinya dari Kabinet

Anggap Jokowi Bukan Kader Lagi, Ini Alasan PDI-P Tak Tarik Menterinya dari Kabinet

Nasional
Rancangan Peraturan KPU, Calon Kepala Daerah Daftar Pilkada 2024 Tak Perlu Lampirkan Tim Kampanye

Rancangan Peraturan KPU, Calon Kepala Daerah Daftar Pilkada 2024 Tak Perlu Lampirkan Tim Kampanye

Nasional
Nasdem dan PKB Dukung Prabowo-Gibran, PAN Sebut Jatah Kursi Menteri Parpol Koalisi Tak Terganggu

Nasdem dan PKB Dukung Prabowo-Gibran, PAN Sebut Jatah Kursi Menteri Parpol Koalisi Tak Terganggu

Nasional
Bilang Jokowi Sangat Nyaman, PAN Janjikan Jabatan Berpengaruh

Bilang Jokowi Sangat Nyaman, PAN Janjikan Jabatan Berpengaruh

Nasional
KPU Godok Aturan Baru Calon Kepala Daerah Pakai Ijazah Luar Negeri

KPU Godok Aturan Baru Calon Kepala Daerah Pakai Ijazah Luar Negeri

Nasional
Status Perkawinan Prabowo-Titiek Tertulis 'Pernah', Apa Maknanya?

Status Perkawinan Prabowo-Titiek Tertulis "Pernah", Apa Maknanya?

Nasional
Wamenhan Terima Kunjungan Panglima AU Singapura, Bahas Area Latihan Militer

Wamenhan Terima Kunjungan Panglima AU Singapura, Bahas Area Latihan Militer

Nasional
Pengamat: Anies Ditinggal Semua Partai Pengusungnya, Terancam Tak Punya Jabatan Apa Pun

Pengamat: Anies Ditinggal Semua Partai Pengusungnya, Terancam Tak Punya Jabatan Apa Pun

Nasional
Pilkada 2024: Usia Calon Gubernur Minimum 30 Tahun, Bupati/Wali Kota 25 Tahun

Pilkada 2024: Usia Calon Gubernur Minimum 30 Tahun, Bupati/Wali Kota 25 Tahun

Nasional
Menlu Sebut Judi 'Online' Jadi Kejahatan Transnasional, Mengatasinya Perlu Kerja Sama Antarnegara

Menlu Sebut Judi "Online" Jadi Kejahatan Transnasional, Mengatasinya Perlu Kerja Sama Antarnegara

Nasional
PDI-P Percaya Diri Hadapi Pilkada 2024, Klaim Tak Terdampak Jokowi 'Effect'

PDI-P Percaya Diri Hadapi Pilkada 2024, Klaim Tak Terdampak Jokowi "Effect"

Nasional
Harap Kemelut Nurul Ghufron dan Dewas Segera Selesai, Nawawi: KPK Bisa Fokus pada Kerja Berkualitas

Harap Kemelut Nurul Ghufron dan Dewas Segera Selesai, Nawawi: KPK Bisa Fokus pada Kerja Berkualitas

Nasional
Hasto Ungkap Jokowi Susun Skenario 3 Periode sejak Menang Pilpres 2019

Hasto Ungkap Jokowi Susun Skenario 3 Periode sejak Menang Pilpres 2019

Nasional
Ikut Kabinet atau Oposisi?

Ikut Kabinet atau Oposisi?

Nasional
Gugat KPU ke PTUN, Tim Hukum PDI-P: Uji Kesalahan Prosedur Pemilu

Gugat KPU ke PTUN, Tim Hukum PDI-P: Uji Kesalahan Prosedur Pemilu

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com