Salin Artikel

Prabowo Akui Pertimbangkan Faktor Uang saat Memilih Calon Kepala Daerah

Ia pun mengakui selalu mempertimbangkan faktor uang ini dalam memilih calon kepala dan wakil kepala daerah yang akan diusung Gerindra.

Hal tersebut disampaikan Prabowo dalam acara penutupan Conference on Indonesian Foreign Policy (CIFP) 2017 di Kota Kasablanka, Jakarta, Sabtu (21/10/2017).

Awalnya, Dino Pati Djalal selaku moderator acara tersebut bertanya kepada Prabowo dan Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Zulkifli Hasan terkait arah demokrasi Indonesia saat ini.

Prabowo pun menjawab bahwa sistem demokrasi di Indonesia saat ini dalam keadaan yang rawan.

"Karena sistem kita sekarang tidak berhasil membuat sistem dimana muncul pemimpin-pemimpin muda yang pintar, handal, berakhlak baik, berkepribadian baik dan berintegritas. Sistem sekarang terlalu banyak main uang," kata Prabowo.

Sebagai ketua umum partai, Prabowo mengaku turut merasakan langsung hal ini. Ia selalu menanyakan kepada bakal calon kepala daerah yang akan diusung mengenai modal uang yang mereka miliki untuk kampanye.

"Jadi saya sebagai ketua umum partai, datang anak muda ke saya. 'Saya mau jadi bupati, wakil gubernur, gubernur.' Pertanyaan saya sekarang, saya sangat sedih, saya harus tanya, Anda punya uang berapa?" kata Prabowo.

Harusnya, kata Prabowo, yang lebih dulu ditanyakan adalah mengenai rekam jejak serta prestasi bakal calon kepala daerah tersebut. Namun, modal uang terpaksa harus ditanyakan. Karena sistem demokrasi yang buruk saat ini tidak memungkinkan seorang terpilih sebagai pemimpin tanpa memiliki modal uang yang cukup.

"Saya harus tanya, Anda punya uang berapa? Kalau tidak ada uang ya sangat sangat sulit. Mungkin tidak enak didengar di sini, tapi demikian," kata Prabowo.

Prabowo mengatakan, saat ini Gerindra terus berjuang untuk memperbaiki sistem demokrasi ini. Namun, ia tidak menyebut secara rinci apa saja yang sudah dilakukan Gerindra.

"Demokrasi yang kita bangun susah payah berada dalam keadaan rawan. Kita berjuang terus untuk kita selamatkan," ucap mantan Danjen Kopassus ini.

https://nasional.kompas.com/read/2017/10/21/21182721/prabowo-akui-pertimbangkan-faktor-uang-saat-memilih-calon-kepala-daerah

Terkini Lainnya

Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Nasional
Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Nasional
Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Nasional
Ganjar Bubarkan TPN

Ganjar Bubarkan TPN

Nasional
BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

Nasional
TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

Nasional
Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong 'Presidential Club'

Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong "Presidential Club"

Nasional
Ide 'Presidential Club' Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Ide "Presidential Club" Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Nasional
Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Nasional
Pro-Kontra 'Presidential Club', Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Pro-Kontra "Presidential Club", Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Nasional
Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Nasional
Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Nasional
SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

Nasional
Saksi Mengaku Pernah Ditagih Uang Pembelian Senjata oleh Ajudan SYL

Saksi Mengaku Pernah Ditagih Uang Pembelian Senjata oleh Ajudan SYL

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke