Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Densus Tipikor, Tak Perlu Khawatir Persaingan KPK, Polri, dan Kejagung

Kompas.com - 16/10/2017, 08:56 WIB
Rakhmat Nur Hakim

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Komisi III DPR Abdul Kadir Karding menilai, pembentukan Detasemen Khusus Tindak Pidana Korupsi (Densus Tipikor) oleh Polri akan membantu pemberantasan korupsi di Indonesia.

Menurut dia, tak perlu ada kekhawatiran bahwa kehadiran Densus Tipikor akan menimbulkan persaingan antara Polri dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Kejaksaan Agung.

"Kalau mereka bisa bersaing dengan positif itu bagus. Akan kencang, misalnya Densus bersaing, KPK bersaing, kejaksaan bersaing, yang penting positif. Jangan bersaing saling bunuh, jangan. Itu enggak boleh, bukan itu niat kita," kata Karding, saat ditemui di Kantor DPP PKB, Jakarta, Minggu (15/10/2017).

Ia mengatakan, sejatinya tak ada persaingan antara ketiga lembaga penegak hukum tersebut dalam memberantas korupsi.

Baca: Lagi, Jaksa Agung Minta Penuntutan Kasus Korupsi Dikembalikan ke Kejagung

Menurut dia, yang ada hanya persaingan individu di masing-masing lembaga.

Politisi PKB itu menilai, pembentukan Densus Tipikor juga tak melanggar undang-undang kepolisian dan kejaksaan.

Sebab, Densus bukan lembaga baru, melainkan unit baru di Polri yang berkoordinasi dengan kejaksaan dalam hal penuntutan.

Dengan demikian, menurut Karding, sistem satu atap antara penyelidikan, penyidikan, dan penuntutannya berbeda dengan KPK.

Sebab, jaksa di sana tetap merepresentasikan wewenang Jaksa Agung, bukan Densus.

Baca: Soal Pembentukan Densus Tipikor, Komisi III Soroti Struktur dan Gaji

"Jadi setelah penyidikan langsung dikelola kejaksaan. Tapi merepresentasikan Jaksa Agung. Yang ngirim juga harus Jaksa Agung. Kejaksaan gitu lho. Cuma dia masuk dalam koordinasi Densus," kata Karding.

"Tapi seluruh tanggung jawab (penuntutan) tetap Jaksa Agung. Cuma memindahkan tempat. Supaya gampang," ujar Sekretaris Jenderal PKB itu.

Kompas TV Jaksa Agung akan perkuat Satgas Khusus Tipikor yang sudah terbentuk sebelumnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kematian Janggal Lettu Eko, Keluarga Surati Panglima TNI hingga Jokowi, Minta Otopsi dan Penyelidikan

Kematian Janggal Lettu Eko, Keluarga Surati Panglima TNI hingga Jokowi, Minta Otopsi dan Penyelidikan

Nasional
Presiden Joko Widodo Perkenalkan Presiden Terpilih Prabowo Subianto di Hadapan Tamu Internasional WWF ke-10

Presiden Joko Widodo Perkenalkan Presiden Terpilih Prabowo Subianto di Hadapan Tamu Internasional WWF ke-10

Nasional
Hadiri Makan Malam WWF Ke-10, Puan Disambut Hangat Jokowi sebagai Penyelenggara

Hadiri Makan Malam WWF Ke-10, Puan Disambut Hangat Jokowi sebagai Penyelenggara

Nasional
Harkitnas 2024, Jokowi: Mari Bersama Bangkitkan Nasionalisme

Harkitnas 2024, Jokowi: Mari Bersama Bangkitkan Nasionalisme

Nasional
Revisi UU Penyiaran: Demokrasi di Ujung Tanduk

Revisi UU Penyiaran: Demokrasi di Ujung Tanduk

Nasional
Gugat KPK, Sekjen DPR Protes Penyitaan Tas 'Montblanc' Isi Uang Tunai dan Sepeda 'Yeti'

Gugat KPK, Sekjen DPR Protes Penyitaan Tas "Montblanc" Isi Uang Tunai dan Sepeda "Yeti"

Nasional
Bongkar Dugaan Pemerasan SYL, KPK Hadirkan Dirjen Perkebunan Kementan Jadi Saksi

Bongkar Dugaan Pemerasan SYL, KPK Hadirkan Dirjen Perkebunan Kementan Jadi Saksi

Nasional
Tiga Menteri Koordinasi untuk Tindak Gim Daring Mengandung Kekerasan

Tiga Menteri Koordinasi untuk Tindak Gim Daring Mengandung Kekerasan

Nasional
Gugat KPK, Indra Iskandar Persoalkan Status Tersangka Korupsi Pengadaan Kelengkapan Rumah Jabatan DPR

Gugat KPK, Indra Iskandar Persoalkan Status Tersangka Korupsi Pengadaan Kelengkapan Rumah Jabatan DPR

Nasional
Momen Presiden Jokowi Jamu Santap Malam dengan Delegasi KTT WWF Ke-10 di GWK

Momen Presiden Jokowi Jamu Santap Malam dengan Delegasi KTT WWF Ke-10 di GWK

Nasional
Sudah Diingatkan Malu kalau Kalah, Anies Tetap Pertimbangkan Serius Pilkada DKI Jakarta

Sudah Diingatkan Malu kalau Kalah, Anies Tetap Pertimbangkan Serius Pilkada DKI Jakarta

Nasional
Kejanggalan Kematian Prajurit Marinir Lettu Eko Ketika Bertugas di Papua...

Kejanggalan Kematian Prajurit Marinir Lettu Eko Ketika Bertugas di Papua...

Nasional
Gugatan Praperadilan Sekjen DPR Lawan KPK Digelar 27 Mei 2024

Gugatan Praperadilan Sekjen DPR Lawan KPK Digelar 27 Mei 2024

Nasional
Penambahan Jumlah Kementerian dan Hak Prerogatif Presiden

Penambahan Jumlah Kementerian dan Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Saat Anies 'Dipalak' Bocil yang Minta Lapangan Bola di Muara Baru...

Saat Anies "Dipalak" Bocil yang Minta Lapangan Bola di Muara Baru...

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com