Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Resmi, PDI-P Usung Syaifullah Yusuf-Abdullah Azwar Anas di Pilkada Jatim

Kompas.com - 15/10/2017, 11:08 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - PDI Perjuangan resmi mengusung pasangan calon gubernur dan calon wakil gubernur Saifullah Yusuf dan Abdullah Azwar Anas untuk maju dalam Pilkada Jawa Timur, 2018 mendatang.

Pasangan itu diumumkan sendiri oleh Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri di Kantor DPP PDI Perjuangan, Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (15/10/2017).

"Namanya Pak Saifullah Yusuf. Wakilnya, orangnya lincah. Namanya Abdullah Azwar Anas," ujar Megawati.

Sosok Saifullah Yusuf dan Abdullah Azwar Anas sangat lekat di benaknya. Gus Ipul, sapaan akrab Saifullah Yusuf, misalnya. Megawati mengaku, sudah kenal dengan dia sejak lama.

(Baca: Risma dan Gus Ipul, Calon Terkuat PDI-P untuk Pilkada Jatim)

Kedekatan Megawati dan Gus Ipul yang merupakan mantan Ketua GP Ansor itu pun tidak lepas dari sosok Abdurrachman Wahid alias Gus Dur.

"Saya kalau dengan Gus Dur kan pakai bahasa Jawa. (Gus Dur bilang) Mbak, ini anak ku. Tolong diajari ya, begitu," ujar Megawati mengenang awal perkenalannya dengan Gus Ipul.

Sosok Abdullah Azwar Anas juga demikian. Megawati ingat betul saat melintasi Banyuwangi, awal 2000-an. Ia melihat daerah tersebut seakan jauh dari pembangunan.

PDI Perjuangan pun mengusung sosok Abdullah Azwar Anas sebagai calon bupati dalam Pilkada 2015 dan pada akhirnya menang. Di tangan Abdullah, Banyuwangi menjadi kabupaten yang jauh lebih baik dari sebelumnya.

"Dia ini betul-betul menjalankan konsep Trisakti Bung Karno," ujar Megawati.

Usai pengumuman, Megawati menandatangani surat rekomendasi pengusungan pasangan itu untuk maju dalam Pilkada Jatim.

Surat rekomendasi diketahui dilengkapi dengan security printing sehingga tidak dapat dipalsukan.

Kompas TV PKB Pastikan Usung Saifullah Yusuf Pilgub Jatim 2018

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

Nasional
Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Nasional
Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Nasional
Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com