Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Popularitas Gatot Nurmantyo Diyakini Tak Meredup Setelah Pensiun

Kompas.com - 12/10/2017, 20:39 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Sabang-Merauke Circle, Syahganda Nainggolan, yakin popularitas Jenderal Gatot Nurmantyo tidak meredup usai pensiun sebagai Panglima TNI, seperti mantan Panglima TNI lain.

"Banyak prediksi nasib Gatot Nurmantyo akan sama dengan Moeldoko atau mantan Panglima TNI sebelumnya yang meredup ketika sudah tidak menjabat lagi. Analisis ini saya rasa bertepuk sebelah tangan," ujar Syahganda dalam acara diskusi di bilangan SCBD, Jakarta, Kamis (12/10/2017).

Syahganda melihat kemunculan sosok Gatot dalam pentas politik nasional sebagai tokoh alternatif dalam Pilpres 2019 semakin nyata. Hal ini berbeda dengan Panglima TNI pendahulunya.

Buktinya, sejumlah partai politik menilai positif terhadap sosok Gatot. Misalnya, dari Partai Nasdem, Partai Golkar, Partai Pembangunan Nasional (PPP), Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Partai Hanura.

"Di luar parpol, lembaga-lembaga survei juga sudah mulai menyebut bahwa nama Gatot sebagai calon pemimpin nasional dalam Pilpres 2019, terlepas dari kuantitas elektabilitasnya dalam survei," ujar mantan aktivis era '80-an ini.

(Baca juga: Menurut Nasdem, Panglima TNI Layak Jadi Politisi setelah Pensiun)

Diketahui, masa jabatan Jenderal Gatot Nurmantyo sebagai Panglima TNI bakal berakhir pada Maret 2018 mendatang atau sekitar enam bulan lagi. Lantas, apakah selepas pensiun Gatot akan terjun ke dunia politik?

"Saya sekarang ini berkonsentrasi melaksanakan tugas sebagai Panglima TNI, sudah," demikian jawaban Gatot dalam wawancara dengan Rosiana Silalahi di Kompas TV yang ditayangkan, Kamis (5/10/2017) malam.

Pada sisa masa jabatannya ini, Gatot mengaku sedang mempersiapkan kepemimpinan TNI setelahnya. Gatot ingin meskipun tongkat komando berpindah, namun TNI tetap solid seperti pada kepemimpinannya.

"Yang saya lakukan bagaimana tongkat estafet ini saya berikan kepada generasi penerus saya dengan kondisi solid, satu komando dari atas ke bawah, tegak lurus, antarmatra bersatu dan yang paling penting, TNI dengan rakyat selalu bersatu serta manunggal," ucap Gatot.

(Baca juga: Panglima TNI Gatot Nurmantyo: Buktikan bahwa Saya Berpolitik Praktis)

Kompas TV Jenderal Gatot kepada wartawan mengatakan akan menghabiskan waktunya dengan keluarga dan akan pikir-pikir jika diajak ikut partai politik.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

Nasional
ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

Nasional
Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasional
PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

Nasional
Demokrat Tak Ingin Ada 'Musuh dalam Selimut' di Periode Prabowo-Gibran

Demokrat Tak Ingin Ada "Musuh dalam Selimut" di Periode Prabowo-Gibran

Nasional
Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Nasional
Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Nasional
Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Nasional
Gugat Dewas ke PTUN hingga 'Judicial Review' ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Gugat Dewas ke PTUN hingga "Judicial Review" ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Nasional
Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Nasional
Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Nasional
KPK Pertimbangkan Anggota DPR yang Diduga Terima THR dari Kementan jadi Saksi Sidang SYL

KPK Pertimbangkan Anggota DPR yang Diduga Terima THR dari Kementan jadi Saksi Sidang SYL

Nasional
PDI-P Sebut Prabowo-Gibran Bisa Tak Dilantik, Pimpinan MPR Angkat Bicara

PDI-P Sebut Prabowo-Gibran Bisa Tak Dilantik, Pimpinan MPR Angkat Bicara

Nasional
Cak Imin Sebut Pemerintahan Jokowi Sentralistik, Kepala Daerah PKB Harus Inovatif

Cak Imin Sebut Pemerintahan Jokowi Sentralistik, Kepala Daerah PKB Harus Inovatif

Nasional
Pemerintah Akan Pastikan Status Tanah Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang serta Longsor Tana Toraja dan Sumbar

Pemerintah Akan Pastikan Status Tanah Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang serta Longsor Tana Toraja dan Sumbar

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com