JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon menilai, elektabilitas Presiden Joko Widodo yang berada di angka 38,9 persen masih rendah. .
Angka ini didapatkan dari survei yang dilakukan Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC)
Menurut Fadli Zon, sebagai petahana, elektabilitas Jokowi seharusnya di atas 50 persen.
"Kalau menurut pribadi saya, itu rendah, 38 persen itu kecil. Biasanya (petahana) 50 persen elektabilitas. Artinya itu rendah dan masyarakat menginginkan pemimpin baru," kata Fadli di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (6/10/2017).
Baca: Belum Ada Lawan Kompetitif, Jokowi Tetap Ungguli Prabowo jika Pilpres Hari Ini
Ia menilai, dengan posisinya saat ini, Jokowi memiliki banyak kesempatan untuk bertemu masyarakat dan menyosialisasikan programnya.
Menurut Fadli, Jokowi juga punya banyak kesempatan untuk mendapatkan simpati rakyat melalui program kerjanya.
Bahkan, kata Fadli, petahana di negara lain elektabiliras jelang tahun pemilu sudah di atas 50 persen. Ia mencontohkan, Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Filipina Rodrigo Duterte elektabilitasnya sudah jauh di atas 50 persen.
Baca: Duet Prabowo-Gatot Nurmantyo Diprediksi Tak Laku pada Pilpres 2019
Oleh karena itu, ia yakin Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto akan bisa mengungguli Jokowi pada Pemilihan Presiden 2019.
"(Prabowo) Sangat laku. Dan kita lihat hampir di dua besar," kata Fadli.
Berdasarkan survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC), Prabowo berada di urutan kedua dengan elektabilitas sebesar 12 persen.
Sementara itu, Jokowi mengunggulinya dengan elektabilitas 38,9 persen.