Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KPK Dorong PPP Ciptakan Kader Berintegritas

Kompas.com - 15/09/2017, 13:18 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi Pemberantasan Korupsi menggelar dialog dengan jajaran pengurus Partai Persatuan Pembangunan (PPP).

Dialog digelar di kantor Dewan Pimpinan Pusat PPP, Tebet, Jakarta Selatan, Jumat (15/9/2017).

KPK diwakili oleh Direktur Pencegahan Pahala Nainggolan. Sementara pengurus PPP yang hadir antara lain, Sekjen Arsul Sani dan Wakil Sekjen Ahmad Baidowi.

Dialog ini dilakukan sebagai upaya KPK mencegah korupsi di lingkungan partai politik.

"KPK tawarkan kerja sama untuk penguatan partai. Bagaimana caranya parpol bisa jadi lebih sehat dan berintegritas," kata Pahala dalam jumpa pers usai pertemuan.

(baca: SBY: Demokrat Tolak Upaya Membekukan atau Membubarkan KPK)

Pahala mengatakan, salah satu yang didorong KPK adalah agar PPP bisa mendidik kadernya dari bawah untuk kemudian menjabat posisi eksekutif dan legislatif.

Kader harus dididik untuk memiliki integritas sehingga tidak tergoda melakukan korupsi saat mereka menjabat.

"Paling tidak sebelum terjun sudah tahu. Kalau sudah tahu, masih melanggar teman penindakan yang menjalankan tugasnya," kata Pahala.

(baca: SBY: Meski Kader Terlibat Korupsi, Demokrat Tetap Konsisten Dukung KPK)

Pahala mengatakan, selama ini banyak parpol yang secara instan menarik kader dari luar untuk menjadi caleg atau kepala daerah.

Akibatnya, partai tidak sempat untuk memberikan pendidikan politik yang sehat kepada mereka.

"Apa yang kita lihat di lapangan, beberapa tidak paham benar bagaimana birokrasi itu. Plus tidak tahu juga ada kegiatan yang risikonya tinggi. Misalnya, pengadaan barang jasa, penerbitan izin dan pembuatan APBD," ucap Pahala.

(baca: Jaksa Agung: Semua Kami Lakukan untuk KPK...)

Sekretaris Jenderal PPP Arsul Sani menyatakan, partainya menyambut baik masukan dari KPK dan LIPI tersebut.

Masukan ini, kata dia, segaris dengan upaya partainya yang tengah berupaya mewujudkan sistem keuangan yang transparan dan perekrutan kader yang tak asal-asalan.

"Sebenarnya kami sudah mengarah ke sana. Masukan dari KPK kami akan gunakan untuk melengkapi dan merintis perjuangan ini," ujar Arsul.

KPK sebelumnya sudah melakukan dialog dengan sejumlah parpol lain, yakni PDI-P, Nasdem, Demokrat dan PKB. Dialog rencananya akan dilakukan kepada semua parpol.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Nasional
5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

Nasional
Deretan Mobil Mewah yang Disita di Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Deretan Mobil Mewah yang Disita di Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Nasional
[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com