Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Idrus Anggap Tak Masalah Foto Jokowi Disandingkan dengan Novanto

Kompas.com - 09/09/2017, 09:22 WIB
Rakhmat Nur Hakim

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal Partai Golkar Idrus Marham menilai, tak ada kaitannya antara kasus yang menjerat Ketua Umum Golkar Setya Novanto dengan elektabilitas Presiden Joko Widodo.

Menurut dia, memasang foto Novanto bersama Jokowi dalam spanduk-spanduk Golkar tak akan menurunkan elektabilitas Jokowi.

"Semua boleh berpandangan, dalam demokrasi kan bisa saja. Tapi Novanto sampai hari ini secara formal sebagai Ketua DPR dan Ketua Umum Golkar," kata Idrus di Jakarta, Jumat (8/9/2017) malam.

(baca: GMPG Minta Foto Jokowi Tak Disandingkan dengan Novanto)

Ia menilai terlalu berlebihan pendapat yang menyatakan elektabilitas Jokowi akan turun jika fotonya dipasang dalam spanduk bersama Novanto.

Bahkan, kata Idrus, dalam beberapa kasus, banyak orang yang dianggap bersalah namun tetap terpilih dalam pentas politik.

"Kalau secara sosial biar rakyat yang menilai. Kenapa kita mau jadi hakim sendiri?" lanjut Idrus.

Anggota Generasi Muda Partai Golkar (GMPG) Muhammad Syamsul Rizal sebelumnya meminta agar foto Jokowi tak lagi ditaruh di spanduk, poster, maupun reklame Partai Golkar.

(baca: Setya Novanto Minta Kader Golkar Pasang Foto Jokowi sebagai Capres Mulai Sekarang)

Di poster tersebut, foto Jokowi disandingkan dengan Novanto.

"Kami meminta Pak Jokowi melalui Menko Polhukam, kepada Golkar untuk meniadakan foto beliau dibawa-bawa lagi oleh Setya Novanto dan Idrus Marham," ujar Syamsul di Jakarta, Senin (4/9/2017).

Syamsul khawatir, citra Jokowi akan turun jika masih dikait-kaitkan dengan Novanto yang kini tersangka kasus korupsi proyek e-KTP.

Apalagi, Partai Golkar akan mengusung Jokowi untuk kembali menjadi presiden pada Pemilu 2019.

"Jika tidak, maka elektabilitas Jokowi makin hari makin turun," kata Syamsul.

Sebelumnya, Setya Novanto menginstruksikan seluruh kadernya di daerah untuk memasang gambar Jokowi di setiap acara yang diselenggarakan pengurus Golkar di daerah.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Nasional
Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

Nasional
Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Nasional
“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com