JAKARTA, KOMPAS.com - Negara-negara anggota ASEAN dan Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) diminta berperan aktif dalam usaha perdamaian atas krisis kemanusiaan yang dirasakan etnis Rohingya, di Rakhine State, Myanmar.
"ICMI mendesak negara-negara yang tergabung dalam ASEAN dan OKI turut aktif mencari solusi yang adil, menyeluruh dan terpadu terhadap permasalahan etnis Rohingnya," kata Wakil Ketua Umum Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI), Priyo Budi Santoso dalam keterangan tertulis, Selasa (5/9/2017).
Pemerintah Indonesia pun juga diminta untuk lebih aktif berkomunikasi dengan berbagai pihak di dunia, seperti Sekretaris Jenderal PBB Antonio Gutteres dan Komisi Penasihat Khusus untuk Rakhine State, Kofi Annan guna menyelesaikan krisis kemanusiaan etnis Rohingya.
"Indonesia harus berperan aktif dan langkah diplomasi yang dilakukan Menteri Luar Negeri (Retno Marsudi) akan mendongkrak peran Indonesia di kawasan ini. Diharapkan hal ini berdampak positif terhadap upaya penyelesaian masalah Rohingya," kata Priyo.
(Baca juga: Indonesia Akan Bawa Krisis Rohingya ke Forum Internasional)
ICMI juga mengajak semua masyarakat, LSM dan ormas untuk menggalang bantuan kemanusiaan dalam bentuk sumbangan dana, makanan, obat-obatan, yang didistribusikan melalui lembaga resmi.
Sebelumnya, Sekretaris Jenderal ICMI Mohammad Jafar Hafsah juga mengingatkan negara-negara yang tergabung dalam ASEAN agar tidak menutup mata terkait kekerasan atas kelompok Rohingya.
"ICMI menyayangkan lemahnya reaksi negara-negara internasional terhadap peristiwa Rohingya. Padahal diperlukan pendekatan signifikan untuk menyelesaikan segera masalah Rohingya," kata Ja'far, Senin (4/9/2017).
Ia juga berharap Indonesia bisa menjadi inisiator negara ASEAN dalam membantu Rohingya.
Jafar pun ingin, negara-negara yang berbatasan dengan Myanmar bersedia menerima pengungsi kelompok Rohingya. Bukan sebaliknya, justru mengusirnya kembali ke Myanmar.