Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

GMPG Pertanyakan Alasan Golkar Pecat Doli Kurnia, Bukan Setya Novanto

Kompas.com - 04/09/2017, 16:20 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Generasi Muda Partai Golkar (GMPG) Muhammad Syamsul Rizal menilai, keputusan DPP Partai Golkar memecat Ketua GMPG Ahmad Doli Kurnia merupakan hal keliru.

Menurut dia, DPP seharusnya memecat Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto dan Sekretaris Jenderal Partai Golkar Idrus Marham.

"Saya berpendapat bahwa yang idealnya dipecat oleh Golkar itu Setya Novanto dan Idrus Marham. Bukan Ahmad Doli atau kader-kader lain," ujar Syamsul dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (4/9/2017).

Ia mengatakan, saat ini, Novanto berstatus tersangka dan kasusnya tengah diusut Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Baca: Golkar Pecat Ahmad Doli Kurnia

Hal ini bertentangan dengan pakta integritas yang disepakati Novanto sebagai pimpinam partai.

Sementara itu, Syamsul menganggap Idrus terus melindungi Novanto dan mengabaikan nasib Partai Golkar ke depan.

"Dalam logika hukum, kalau merujuk konstitusi organisasi, Novanto dan Idrus melanggar kaidah dan norma sosial yamg akan berdampak pada reputasi partai itu sendiri," kata Syamsul.

Syamsul mengatakan, pemecatan Doli oleh Idrus merupakan keputusan yang diambil berdasarkan kepentingan sendiri.

Hingga saat ini, ia menganggap tak ada alasan yang masuk akal di balik pemecatan Doli. Meski demikian, GMPG masih akan bergerak meski pimpinan mereka diberhentikan.

"Tujuan kami menyelamatkan partai, bukan seperti Novanto dan Idrus yang menggunakan partai untuk kepentingannya sendiri dan kelompok," kata Syamsul.

Baca juga: Terancam Dipecat, GMPG Mengaku Tak Takut demi Kebaikan Partai Golkar

Sebelumnya, Idrus Marham menyebut keputusan memecat Doli diambil beberapa hari lalu dan surat resmi juga telah dilayangkan kepada Doli.

"DPP Partai Golkar telah mengambil sebuah keputusan yaitu memecat keanggotaan yang bersangkutan dari Partai Golkar," ujar Idrus.

Golkar menilai bahwa langkah yang dilakukan Doli sudah tak sesuai dengan aturan partai.

Doli juga dinilai sudah menuding lembaga-lembaga lain berkonspirasi terkait kasus korupsi yang melibatkan Setya Novanto.

Idrus mengatakan, pihaknya telah memberikan peringatan kepada Doli, namun peringatan tersebut tak dipedulikan.

Hingga saat ini baru Doli yang mendapatkan sanksi partai. Sedangkan untuk anggota GMPG lainnya masih dikaji.

Doli masih bisa melakukan pembelaan diri terhadap sanksi tersebut.

Kompas TV Menerka Langkah Setya Novanto (Bag 2)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Harap PTUN Kabulkan Gugatan, PDI-P: MPR Bisa Tidak Lantik Prabowo-Gibran

Harap PTUN Kabulkan Gugatan, PDI-P: MPR Bisa Tidak Lantik Prabowo-Gibran

Nasional
Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron Absen Sidang Etik Perdana

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron Absen Sidang Etik Perdana

Nasional
Terbukti Selingkuh, Hakim Pengadilan Agama di Asahan Diberhentikan

Terbukti Selingkuh, Hakim Pengadilan Agama di Asahan Diberhentikan

Nasional
Dukung Program Prabowo-Gibran, Partai Buruh Minta Perppu Cipta Kerja Diterbitkan

Dukung Program Prabowo-Gibran, Partai Buruh Minta Perppu Cipta Kerja Diterbitkan

Nasional
Sidang Gugatan PDI-P Kontra KPU di PTUN Digelar Tertutup

Sidang Gugatan PDI-P Kontra KPU di PTUN Digelar Tertutup

Nasional
Hakim MK Berang KPU Tak Hadiri Sidang Sengketa Pileg, Tuding Tak Pernah Serius sejak Pilpres

Hakim MK Berang KPU Tak Hadiri Sidang Sengketa Pileg, Tuding Tak Pernah Serius sejak Pilpres

Nasional
PTUN Gelar Sidang Perdana PDI-P Kontra KPU Hari Ini

PTUN Gelar Sidang Perdana PDI-P Kontra KPU Hari Ini

Nasional
Profil Andi Gani, Tokoh Buruh yang Dekat dengan Jokowi Kini Jadi Staf Khusus Kapolri

Profil Andi Gani, Tokoh Buruh yang Dekat dengan Jokowi Kini Jadi Staf Khusus Kapolri

Nasional
Timnas Lawan Irak Malam Ini, Jokowi Harap Indonesia Menang

Timnas Lawan Irak Malam Ini, Jokowi Harap Indonesia Menang

Nasional
Peringati Hardiknas, KSP: Jangan Ada Lagi Cerita Guru Terjerat Pinjol

Peringati Hardiknas, KSP: Jangan Ada Lagi Cerita Guru Terjerat Pinjol

Nasional
Kekerasan Aparat dalam Peringatan Hari Buruh, Kontras Minta Kapolri Turun Tangan

Kekerasan Aparat dalam Peringatan Hari Buruh, Kontras Minta Kapolri Turun Tangan

Nasional
Menag Sebut Jemaah RI Akan Dapat 'Smart Card' Haji dari Pemerintah Saudi

Menag Sebut Jemaah RI Akan Dapat "Smart Card" Haji dari Pemerintah Saudi

Nasional
Sengketa Pileg, PPP Klaim Ribuan Suara Pindah ke Partai Garuda di Dapil Sumut I-III

Sengketa Pileg, PPP Klaim Ribuan Suara Pindah ke Partai Garuda di Dapil Sumut I-III

Nasional
Temui KSAD, Ketua MPR Dorong Kebutuhan Alutsista TNI AD Terpenuhi Tahun Ini

Temui KSAD, Ketua MPR Dorong Kebutuhan Alutsista TNI AD Terpenuhi Tahun Ini

Nasional
Jokowi Resmikan Bendungan Tiu Suntuk di Sumbawa Barat, Total Anggaran Rp 1,4 Triliun

Jokowi Resmikan Bendungan Tiu Suntuk di Sumbawa Barat, Total Anggaran Rp 1,4 Triliun

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com