"Mereka itu satpam-satpam yang dipakein atribut terus dibayar. Enggak tahu apa-apa," ujar Yorrys di kantor DPP Partai Golkar, Slipi, Jakarta Barat, Rabu (26/11/2014).
Yorrys mengatakan, sejak tahun 2000, dia yang mengurus dan membiayai AMPG. Ia juga mengklaim mengurus koperasi yang menyediakan atribut AMPG. Oleh karena itu, menurut Yorrys, atribut AMPG tidak dapat dimiliki secara bebas oleh publik. Setiap anggota AMPG juga dilengkapi kartu identitas.
Yorrys menyebutkan, orang yang diklaim sebagai anggota AMPG oleh Doli tidak memiliki kartu identitas itu.
"Mereka beli atribut di Senen 1.000 setel lengkap," ujar Yorrys.
Bentrok yang terjadi pada Selasa (25/11/2014) kemarin, menurut Yorrys, menunjukkan bahwa anggota AMPG yang diklaim Dolly tak memiliki mental kader Golkar.
"Kita tes sedikit saja sudah lari kabur semua. Itu bukan mental kader muda Golkar," kata Yorrys.
Bentrok
Sebelumnya, terjadi bentrok di kantor DPP Partai Golkar yang melibatkan dua kelompok yang sama-sama menamakan diri Angkatan Muda Partai Golkar (AMPG). Bentrok fisik tak terhindarkan karena dua kelompok AMPG ini berada di lokasi yang sama dengan kepentingan yang berbeda.
Awalnya, kantor DPP Partai Golkar telah diduduki oleh AMPG yang dipimpin oleh Yorrys Raweyai sejak Selasa (25/11/2014) siang. Jumlahnya mencapai ratusan, dan banyak yang menggunakan atribut AMPG, seperti baju dengan loreng bernuansa warna kuning, coklat, dan hijau. Beberapa lainnya mengenakan kaus Partai Golkar, dan ada juga yang menggantungkan atributnya di bagian leher.
Menjelang sore, massa yang terdiri dari ratusan orang datang dan mengklaim diri sebagai AMPG resmi pimpinan Ahmad Doli Kurnia. Mereka datang dengan berkonvoi menggunakan puluhan sepeda motor dan beberapa mobil bertuliskan "security" sehingga menyita perhatian massa AMPG pimpinan Yorrys.
Massa AMPG yang dipimpin Doli ini menggunakan seragam yang jauh lebih rapi. Mereka mengenakan kemeja loreng berwarna campuran kuning, coklat, dan hijau, serta pita berwarna merah putih di bagian lengan kiri.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.